Tingginya Angka Perceraian, Menag Nasaruddin Wacanakan Kursus Pra Nikah

Author PhotoMhd Rizky Andana Saragih, S.H
07 Mar 2025
67c9b2ed66664

Dalam Konferensi Pers di Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) terkait program-program prioritas yang akan dijalankan dalam periode 2025-2029, Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyampaikan wacana adanya upaya dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk mempersiapkan program inovatif berupa kursus pra nikah selama satu semester penuh. 

Wacana ini disampaikan Menag dikarenakan keprihatinannya terhadap semakin tingginya angka perceraian di Indonesia dan dampaknya bagi perempuan dan anak-anak. 

Beliau mengungkapkan bahwa 35% dari 2,2 juta pernikahan setiap tahunnya berakhir dengan perceraian. Ironisnya, 80% dari kasus perceraian tersebut terjadi pada usia pernikahan di bawah lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan muda sangat rentan terhadap masalah yang dapat berujung pada perpisahan.

“Saya ingin menggarisbawahi ini, 35 persen perceraian setiap tahun. Jadi bayangkan 2 juta 200 orang kawin setiap orang, berarti 4 jutaan orang, 35 persen di antaranya itu cerai setiap tahun. 80 persen perceraian itu adalah usia rumah tangga muda 5 tahun ke bawah,” kata Nasaruddin. 

Menag juga memaparkan beberapa faktor penyebab perceraian, antara lain masalah ekonomi, perbedaan usia, perbedaan pendidikan, dan pernikahan lintas agama 

Program kursus ini bertujuan untuk memberikan pembekalan yang lebih komprehensif kepada calon pengantin agar mereka lebih siap menghadapi kehidupan rumah tangga.

“Bayangkan, bagaimana mungkin bisa lestari sebuah pernikahan kalau nasihat pernikahan cuma 7 menit? Nah, kita nanti akan membuat kursus calon pengantin ini kalau perlu setara dengan satu semester,” terang Nasaruddin. 

Program kursus calon pengantin ini terinspirasi dari sistem pendidikan pra-nikah yang diterapkan di agama Katolik dan beberapa negara lain. Kemenag juga akan bekerja sama dengan Mahkamah Agung untuk memperkuat bimbingan pernikahan. 

Selain program kursus calon pengantin, Kemenag juga memiliki program prioritas lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan keagamaan, termasuk penguatan Bimbingan Perkawinan (bimwin) dan pembangunan Kantor Urusan Agama (KUA) yang inklusif. 

Menag berharap bahwa dengan berbagai upaya ini, angka perceraian di Indonesia dapat ditekan dan dampak sosial yang ditimbulkannya dapat diminimalkan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga keharmonisan keluarga. 

“Jadi dampaknya itu akan menciptakan ketenangan, kedamaian, kesejukan, keharmonisan, kekhususan, keakraban satu sama lain. Itu adalah misi layanan keagamaan berdampak,” tutup Nasaruddin. 

Sumber

https://kemenag.go.id/nasional/bukan-hanya-catat-nikah-menag-minta-penghulu-berkontribusi-turunkan-angka-perceraian-3Hqz5

 https://kumparan.com/kumparannews/nasaruddin-ungkap-8-program-prioritas-kemenag-kerukunan-umat-ekoteologi-haji-24d3jWemqGF

 https://kemenag.go.id/nasional/munas-bp4-menag-sebut-banyak-perceraian-karena-judol-dan-politik-xBcS3

 https://www.antaranews.com/berita/4538606/nasaruddin-umar-perdamaian-antarumat-jadi-prestasi-kemenag-selain-wtp

 https://kumparan.com/kumparannews/menag-mau-bikin-kursus-calon-pengantin-1-semester-buat-cegah-angka-perceraian-24d3Mk4qb2x

 https://nasional.kontan.co.id/news/menag-nazaruddin-komitmen-bersihkan-kemenang-bakal-libatkan-kejaksaan-dan-kpk

 https://radarlambar.bacakoran.co/read/22977/nasaruddin-umar-berhentilah-mendiskreditkan-perempuan-atas-nama-agama

 https://kemenag.go.id/nasional/minimalisir-angka-perceraian-dan-penyelewengan-w2u289

 

Artikel Terkait

Rekomendasi