Pernyataan Menteri Ekonomi dalam Rapat Kabinet: Tantangan dan Strategi Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Author PhotoTitin Umairah, S.H
05 May 2025
655253827p

Jakarta, Dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan mengenai tantangan dan strategi yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi ancaman ekonomi global. Menteri menjelaskan bahwa fokus utama dalam presentasi kali ini adalah instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai salah satu alat dalam pengelolaan ekonomi, terutama dalam menghadapi guncangan yang mungkin terjadi. Ia menyoroti perubahan geopolitik yang mempengaruhi ketahanan perekonomian Indonesia, termasuk tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

“Setelah Perang Dunia Kedua, banyak negara berusaha membangun kembali diri mereka melalui lembaga-lembaga global seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia. Namun, saat ini, efektivitas lembaga-lembaga tersebut mulai dipertanyakan,” ungkap Menteri. Ia menekankan bahwa saat ini banyak negara cenderung mengutamakan kepentingan domestik, yang mengarah pada kebijakan ekonomi yang lebih proteksionis.

Menteri juga menggarisbawahi dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump, yang telah menciptakan pasar global. “Kebijakan tarif ini tidak hanya mempengaruhi hubungan perdagangan, tetapi juga menimbulkan risiko yang signifikan bagi perekonomian kita,” tambahnya.

alam konteks ini, Menteri menekankan pentingnya Indonesia untuk tetap waspada dan responsif terhadap perubahan yang terjadi. Ia menyebutkan bahwa meskipun ada tantangan, Indonesia memiliki peluang untuk mengambil alih pasar yang ditinggalkan oleh negara-negara lain yang terkena dampak tarif tinggi.

Menteri juga menjelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memperbaiki administrasi pajak dan bea cukai, serta mempercepat proses audit pajak. “Kami berkomitmen untuk melakukan reformasi yang akan mengurangi beban tarif dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan APBN,” ujarnya.

Dalam hal ini, ia menekankan bahwa APBN tetap menjadi instrumen penting untuk mendukung program-program pemerintah, termasuk subsidi pangan dan energi. “Kami telah memberikan 1,3 juta ton subsidi pupuk dalam tiga bulan pertama tahun ini, dan kami akan terus berkoordinasi dan memastikan bahwa setiap rupiah dari APBN memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Menteri juga menegaskan bahwa meskipun ada tantangan, APBN dirancang dengan defisit yang tetap terkendali dan berkelanjutan. “Kami akan terus menjaga kepercayaan masyarakat dan pasar terhadap APBN, serta memastikan bahwa semua program pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik dan transparan,” tutupnya.

engan pernyataan ini, Menteri berharap dapat memberikan kejelasan dan ketenangan bagi masyarakat serta pelaku ekonomi di tengah masyarakat yang ada.

Artikel Terkait

Rekomendasi