Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan terkait aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi baru-baru ini, dengan menekankan perlunya analisis objektif terhadap motivasi di balik unjuk rasa tersebut. Dalam wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi media, Prabowo menyatakan bahwa demonstrasi merupakan bagian dari hak demokratis yang dijamin oleh konstitusi, namun ia mempertanyakan apakah aksi tersebut murni atau ada pihak-pihak tertentu yang membayar untuk menggerakkan mahasiswa.

Prabowo mengakui bahwa demonstrasi adalah hal yang biasa dalam sebuah negara demokrasi dan meminta agar setiap aksi dilihat secara jujur dan objektif. Ia mengingatkan bahwa jika terdapat tindakan abusive dari aparat, hal itu harus diinvestigasi dan diproses secara hukum. Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga agar demonstrasi berlangsung damai dan tidak menimbulkan kerusuhan, seperti tindakan membakar ban yang dianggapnya tidak mencerminkan aksi damai.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi intervensi asing yang dapat memecah belah bangsa. Ia menyebutkan bahwa beberapa organisasi non-pemerintah di Indonesia menerima dana dari sumber asing, termasuk USAID, dan meminta masyarakat untuk berpikir kritis mengenai kemungkinan adanya pendanaan untuk aksi demonstrasi yang dapat menciptakan ketegangan di dalam negeri.

Dalam konteks ini, Prabowo menyoroti isu-isu yang diangkat oleh para demonstran, seperti pemotongan dana pendidikan dan kebijakan efisiensi pemerintah. Ia menekankan bahwa meskipun hak untuk berdemonstrasi harus dihormati, penting bagi semua pihak untuk tetap objektif dalam menilai situasi.