Enam Kodam baru tersebut adalah:

1. Kodam XIX/Tuanku Tambusai, yang membawahi wilayah Riau dan Kepulauan Riau, dipimpin oleh Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo. Agus sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan, berpengalaman dalam artileri medan untuk memperkuat sistem pertahanan di perairan strategis wilayah tersebut.

2. Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, meliputi Sumatera Barat dan Jambi, dipimpin oleh Mayjen TNI Arief Gajah Mada yang sebelumnya adalah Asisten Personalia Kepala Staf Angkatan Darat (Aspers KSAD), dengan keahlian dalam manajemen sumber daya manusia TNI AD.

3. Kodam XXI/Radin Inten, membawahi Lampung dan Bengkulu, yang dipimpin Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mantan Kepala Pusat Penerangan TNI, memiliki pengalaman luas dalam komunikasi strategis dan hubungan institusional.

4. Kodam XXII/Tambun Bungai, mencakup Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, dipimpin oleh Mayjen TNI Zainul Arifin, yang berlatar belakang akademis pertahanan dan terakhir menjabat Wakil Rektor Universitas Pertahanan bidang Kerjasama dan Teknologi.

5. Kodam XXIII/Palaka Wira, membawahi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, dipimpin Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar.

6. Kodam XXIV/Mandala Trikora, berpusat di Merauke, Papua Selatan, dipimpin Mayjen TNI Lucky Avianto, yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Operasi TNI Habema dan Komandan Resimen Induk Kodam XII Tanjungpura.

Pembentukan enam Kodam baru ini merupakan bagian dari strategi TNI AD untuk memperkuat Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) dan mendukung percepatan pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakat. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa penambahan Kodam bertujuan meningkatkan efektivitas komando dan kendali dalam menghadapi ancaman militer maupun non-militer seperti terorisme, separatisme, dan bencana alam. Dengan cakupan wilayah yang luas di Indonesia, Kodam baru ini memperluas jangkauan TNI AD hingga ke pelosok daerah sehingga stabilitas keamanan dapat lebih optimal.

Upacara peresmian yang dilaksanakan di Batujajar ini juga menandai pengukuhan enam Panglima Kodam baru, yang masing-masing akan mengawal pembinaan teritorial, sumber daya manusia, dan operasi militer di daerahnya sebagai garis depan pertahanan negara.

Selain penguatan wilayah teritorial, pembentukan Kodam baru juga diiringi revitalisasi struktur organisasi TNI secara menyeluruh termasuk pengaktifan brigade, batalyon, dan pos komando tambahan. Hal ini dinilai sebagai penyesuaian penting menghadapi tantangan keamanan regional saat ini dan masa depan.

Kodam XXI/Radin Inten dan Kodam XXIV/Mandala Trikora mendapat perhatian khusus karena posisi strategisnya di Kawasan Sumatera Selatan dan Papua. Kodam XXII/Tambun Bungai dan Kodam XXIII/Palaka Wira juga merefleksikan penataan wilayah yang efektif berdasarkan karakteristik geografis dan demografis.