Presiden Prabowo Subianto kembali melontarkan keasbunan yang memicu kontroversi terkait maraknya gerakan demonstrasi Indonesia Gelap dan slogan Kabur Aja Dulu yang muncul belakangan ini. Saat berpidato dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Prabowo menuduh bahwa aksi-aksi tersebut bukan gerakan rakyat sepenuhnya, melainkan digerakkan oleh pendanaan dari para koruptor yang ingin menciptakan kekacauan di Indonesia. Menurutnya, pihak-pihak korup itu sengaja mendanai demonstrasi agar kondisi negara tetap terpuruk. Ia juga menyoroti adanya upaya terorganisir memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menebar pesimisme di tengah masyarakat. Ucapan Prabowo ini kemudian memunculkan diskusi publik dan memicu permintaan bukti dari berbagai kalangan.
Prabowo beranggapan bahwa gerakan Indonesia Gelap adalah hasil rekayasa untuk meredam semangat optimisme atas kemajuan Indonesia. Ia menegaskan bahwa sebenarnya Indonesia berada dalam situasi yang baik dengan sumber daya alam yang melimpah dan potensi besar yang bisa diolah dengan tepat. Dalam pidatonya, Prabowo menyindir pihak-pihak yang menganjurkan “Kabur Aja Dulu” seolah-olah pergi meninggalkan Indonesia adalah jalan keluar dari masalah. Ia menilai ada kelompok tertentu yang dianggap cerdas tapi justru menebar rasa putus asa yang bisa merugikan bangsa. Dengan penuh keyakinan, Prabowo menekankan pentingnya Indonesia untuk terus melangkah maju.
Pernyataan Prabowo menuai beragam tanggapan, terutama dari aktivis dan kelompok masyarakat sipil yang menilai tudingan tersebut tidak disertai bukti yang jelas dan justru dapat memperkeruh suasana. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia bahkan menantang Prabowo untuk membuktikan klaim bahwa pendanaan gerakan tersebut benar-benar berasal dari koruptor. Mereka berpendapat bahwa aksi Indonesia Gelap merupakan bentuk kritik yang sah atas kebijakan pemerintah dan bukan digerakkan oleh dana kotor. Sebagian kalangan juga menganggap pernyataan presiden tersebut sebagai upaya politisasi yang dapat meremehkan tujuan para demonstran yang sebenarnya menuntut perbaikan. Masyarakat pun terbelah antara yang mendukung tudingan Prabowo dan yang meragukannya.
Gerakan Indonesia Gelap sendiri muncul dari tagar #IndonesiaGelap yang sempat viral di media sosial pada awal 2025 dan memicu unjuk rasa besar di berbagai daerah. Slogan ini dijadikan simbol kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak rakyat serta memunculkan ketidakpuasan publik. Isu yang diangkat pun beragam, mulai dari pendidikan, kesejahteraan, hingga dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat. Meski demikian, pemerintah terus berupaya meredam citra negatif dengan menonjolkan capaian pembangunan yang diklaim telah tercapai. Namun, tuduhan bahwa gerakan ini dibiayai oleh koruptor justru menambah polemik dan menjadi perhatian luas di media.
Ke depannya, pemerintah diharapkan bisa menangani situasi ini dengan cara yang arif dan terbuka agar tidak memicu ketegangan yang berlarut-larut. Prabowo sebagai kepala negara perlu memberikan penjelasan dan bukti kuat atas pernyataan yang ia sampaikan agar tidak menimbulkan prasangka atau perpecahan di tengah masyarakat. Penting adanya ruang dialog antara pemerintah, aktivis, dan masyarakat untuk menjaga stabilitas serta memperkuat nilai-nilai demokrasi. Gerakan masyarakat sipil harus dipandang sebagai suara publik yang patut diperhatikan, bukan ancaman yang harus ditekan. Kesadaran bersama untuk menjaga keamanan, kemajuan, dan keadilan diyakini akan membawa Indonesia ke arah masa depan yang lebih baik dan damai.
[2] https://www.tempo.co/politik/sederet-tanggapan-prabowo-atas-aksi-indonesia-gelap-2049777
[4] https://www.youtube.com/watch?v=XeTeUA52IXE
[6] https://news.detik.com/berita/d-8020872/prabowo-sebut-koruptor-yang-bayar-demo-indonesia-gelap
[8] https://www.instagram.com/p/DMaM0aySf18/