Ketika Ancaman Narkotika Begitu Tinggi Di Desa Bandar Tinggi, Kec. Bandar Masilam, Kab. Simalungun

Author PhotoMuhammad Faiz Asyraf Nasution, S.H
08 Dec 2024
PAS POTO
KETIKA ANCAMAN NARKOTIKA BEGITU TINGGI DI DESA BANDAR TINGGI, KEC. BANDAR MASILAM, KAB. SIMALUNGUN 
 
Oleh M. Faiz Asyraf Nasution Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara 
 
Desa Bandar Tinggi di Kabupaten Simalungun, yang seharusnya menjadi potret kehidupan desa yang damai dan tenteram, kini menghadapi ancaman serius dari peredaran narkotika. Fenomena ini menjadi bukti bahwa jaringan narkoba tidak lagi membatasi operasinya di wilayah perkotaan, tetapi telah merambah hingga ke pelosok desa.
 
Letak geografis Desa Bandar Tinggi yang strategis, berbatasan dengan beberapa wilayah lain di Simalungun, tanpa disadari telah menjadi celah bagi para pengedar untuk memperluas jaringan mereka. Jalur-jalur alternatif dan akses yang relatif mudah dijangkau menjadikan desa ini rentan terhadap peredaran barang haram tersebut.
 
Yang lebih memprihatinkan, sasaran utama para pengedar adalah generasi muda desa. Pengangguran dan kurangnya kegiatan positif menjadi faktor pendorong remaja dan pemuda desa untuk terjebak dalam lingkaran narkoba. Mereka yang awalnya hanya menjadi pengguna, tidak jarang berakhir sebagai kurir demi mendapatkan pasokan untuk konsumsi pribadi.
 
Keterbatasan personel keamanan di wilayah pedesaan menjadi tantangan tersendiri. Meski patroli dan razia rutin dilakukan, namun dengan luasnya wilayah yang harus diawasi, para pengedar selalu menemukan celah untuk menjalankan aksinya.  seolah tidak lagi efektif menghadapi modus operandi yang semakin canggih.
 
Berdasarkan pandangan penulis Pentingnya kebijakan kriminal dalam pencegahan dan penanggulangan narkotika di Desa Bandar Tinggi tidak dapat diabaikan. Dengan meningkatnya peredaran narkoba, pendekatan yang komprehensif diperlukan, mencakup upaya penal dan non-penal. 
 
Pendekatan penal melibatkan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku, sementara pendekatan non-penal berfokus pada edukasi masyarakat dan rehabilitasi pengguna narkoba. Kerjasama antara kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba. Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba 
 
Peran tokoh masyarakat dan pemuka agama menjadi sangat krusial dalam situasi ini. Mereka tidak hanya bertugas memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, tetapi juga harus aktif dalam menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama melawan peredaran narkoba 
 
Program pemberdayaan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di desa harus menjadi prioritas pemerintah daerah. Ketika masyarakat memiliki penghasilan yang layak dan kegiatan produktif, godaan untuk terlibat dalam peredaran narkoba dapat diminimalisir.
 
Penegakan hukum yang tegas dan konsisten juga menjadi kunci. Aparat keamanan harus bekerja sama dengan masyarakat dalam mengungkap jaringan narkoba, mulai dari pengedar kecil hingga bandar besar yang beroperasi di balik layar.
 
Pendidikan dan sosialisasi tentang bahaya narkoba harus terus digalakkan, terutama di kalangan remaja dan pemuda desa. Institusi pendidikan, dari sekolah hingga karang taruna, harus menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
 
Peredaran narkoba di Desa Bandar Tinggi adalah alarm bagi kita semua. Ini bukan lagi masalah individual atau keluarga, tetapi telah menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda dan keberlangsungan kehidupan desa. Diperlukan gerakan bersama, melibatkan seluruh elemen masyarakat, untuk memutus rantai peredaran narkoba dan menyelamatkan generasi mendatang

Artikel Terkait

Rekomendasi