Respon Global terhadap Eskalasi Militer antara India dan Pakistan

Author PhotoRiski Pardinata Berutu
07 May 2025
Serangan India ke Pakistan (Sumber Gambar: cnbcindonesia.com)
Serangan India ke Pakistan (Sumber Gambar: cnbcindonesia.com)

Konflik terbaru antara India dan Pakistan pada 7 Mei 2025 telah memicu keprihatinan komunitas internasional. Hampir seluruh pemimpin negara dan organisasi multilateral menyerukan agar kedua negara berkekuatan nuklir tersebut menunjukkan sikap menahan diri guna mencegah meluasnya ketegangan.

Insiden ini berawal dari pernyataan Pemerintah India yang menyebut telah melancarkan serangan terhadap sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir Pakistan, yang diklaim sebagai basis kelompok teroris yang bertanggung jawab atas insiden pengeboman di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu. Serangan tersebut disebutkan oleh pihak militer India sebagai bentuk penegakan keadilan terhadap aktor di balik serangan teror yang menewaskan puluhan warga sipil.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pernyataan singkat di Gedung Putih, menyayangkan tindakan militer India yang dinilainya memalukan. Ia berharap ketegangan tidak berkembang menjadi konflik terbuka dan segera mereda.

Sementara itu, Pemerintah Tiongkok menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi ini dan mendesak kedua negara untuk mengedepankan stabilitas regional. Sebagai negara yang memiliki hubungan geografis dan diplomatik erat dengan keduanya, Tiongkok menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk terorisme, sekaligus menyerukan penghentian tindakan militer yang berpotensi memperburuk konflik.

Pemerintah Rusia menyampaikan keprihatinan serupa, menyerukan penyelesaian melalui jalur diplomatik dan mengingatkan bahwa konfrontasi militer di kawasan sensitif ini dapat membawa dampak global yang luas.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dalam pernyataan resminya menggarisbawahi dampak strategis konflik ini terhadap keamanan global. Ia menekankan pentingnya menahan diri dan menghindari konfrontasi antara dua negara yang memiliki kekuatan nuklir.

Jepang melalui Sekretaris Kabinetnya, Yoshimasa Hayashi, mengutuk keras aksi terorisme yang memicu eskalasi, namun juga mengingatkan bahwa respons yang bersifat militer dapat memperparah ketegangan dan mengancam stabilitas kawasan Asia Selatan.

Dukungan eksplisit terhadap langkah India datang dari Duta Besar Israel untuk India, Reuven Azar, yang menganggap serangan tersebut sebagai bagian dari upaya memerangi terorisme transnasional.

Sikap moderat ditunjukkan oleh Prancis, Uni Emirat Arab, Turki, dan Indonesia. Keempat negara tersebut menyerukan penghentian eskalasi dan mendorong dialog sebagai jalan keluar. Indonesia secara khusus mengingatkan warganya di kawasan terdampak untuk tetap waspada dan menghindari area konflik.

Iran turut menyuarakan keprihatinan mendalam dan menawarkan diri sebagai mediator, mengingat kedekatan geografis dan hubungan diplomatik dengan kedua negara yang sedang berseteru.

Situasi ini menunjukkan bagaimana ketegangan bilateral antara India dan Pakistan memiliki implikasi serius terhadap stabilitas kawasan dan menjadi perhatian strategis bagi komunitas internasional. Berbagai negara menyerukan langkah-langkah de-eskalasi, sekaligus menegaskan pentingnya penyelesaian konflik melalui mekanisme damai dan diplomatik.

 

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20250507135308-4-631733/panas-perang-india-vs-pakistan-dunia-kompak-teriak-putin-xi-jinping

Artikel Terkait

Rekomendasi