Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa sangat mungkin PSI akan memiliki Ketua Umum baru pada Pemilu Raya yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan Raja Juli saat konferensi pers di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Raja Juli menjelaskan bahwa Pemilu Raya PSI kali ini menggunakan sistem pemilihan langsung dengan konsep “one man one vote”, di mana setiap kader PSI memiliki hak suara untuk menentukan Ketua Umum partai. Sistem ini diharapkan dapat menjadikan PSI sebagai partai yang lebih demokratis dan melibatkan anggota secara langsung dalam pengambilan keputusan. 

Meski peluang pergantian Ketua Umum terbuka lebar, Raja Juli menegaskan bahwa sosok pengganti harus memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai PSI dan diterima oleh seluruh anggota saat mendaftar menjadi calon. Hingga saat ini, belum ada calon resmi yang mendaftar, termasuk Ketua Umum saat ini, Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, yang belum memastikan apakah akan maju kembali. 

Pendaftaran calon Ketua Umum PSI yang semula dijadwalkan berakhir pada 31 Mei 2025 diperpanjang hingga 23 Juni 2025. Perpanjangan ini bertujuan memberi waktu lebih bagi para calon, termasuk tokoh dari luar partai, untuk berkonsolidasi dan memenuhi syarat dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD). 

Selain Kaesang, sejumlah nama besar juga disebut-sebut berpotensi maju dalam Pemilu Raya PSI, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka. Namun, hingga kini belum ada kepastian resmi mengenai pencalonan mereka.

Pemilu Raya PSI dijadwalkan akan berlangsung dengan proses kampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025, diikuti dengan pemungutan suara secara elektronik pada 12-19 Juli 2025. Hasil pemilihan Ketua Umum akan diumumkan pada Kongres PSI yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025.

Dengan sistem pemilihan yang terbuka dan demokratis, PSI berupaya membangun tradisi politik baru yang melibatkan seluruh kader dalam menentukan arah partai ke depan. Pernyataan Sekjen Raja Juli menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan sangat mungkin terjadi, asalkan calon yang terpilih mampu membawa PSI ke visi dan misi yang lebih progresif dan inklusif.