Heboh Tagar Indonesia Gelap: Luhut “Yang Gelap Kau Bukan Indonesia!”

Author PhotoRiski Pardinata Berutu
19 Feb 2025
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia- Luhut Binsar Pandjaitan (Sumber Gambar: ppid.setkab.co.id)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia- Luhut Binsar Pandjaitan (Sumber Gambar: ppid.setkab.co.id)

Tagar Indonesia gelap atau #IndonesiaGelap menjadi trending topik dimedia sosial X hingga berita ini ditulis tren Indonesia Gelap mencapai 467 ribu postingan. Tagar Indonesia Gelap yang viral di X merupakan slogan yang digunakan oleh warganet untuk menyoroti dan sebagai respon mahasiswa dan masyarakat terhadap berbagai permasalahan dalam pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Aksi demo Indonesia Gelap yang dilaksanakan pada hari Senin 17/Februari/2025 oleh para mahasiswa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat memuat 13 tuntutan yang dibacakan massa aksi sebagai bentuk respon terhadap kebijakan pemerintah.

Tuntutan itu dibacakan Bagas Wisnu selaku Koordinator Humas UPNVJ Bergerak atau Jenderal Lapangan Aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2). Dia menyerukan agar pemerintah bisa memenuhi semua tuntutan tersebut.

“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi berbagai persoalan yang kami angkat dalam aksi ini. Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” kata Bagas di hadapan mahasiswa.

Adapun ke-13 tuntutan aksi massa tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
  2. Cabut proyek strategis nasional bermasalah, wujudkan reforma agraria sejati. Menurut mereka Proyek Strategis Nasional (PSN) kerap menjadi alat perampasan tanah rakyat. Kami menuntut pencabutan PSN yang tidak berpihak pada rakyat dan mendorong pelaksanaan reforma agraria sejati.
  3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba, revisi Undang-Undang Minerba hanya menjadi alat pembungkaman bagi rezim untuk kampus-kampus dan lingkungan akademik ketika bersuara secara kritis.
  4. Hapuskan multifungsi ABRI. Sebab, keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan yang demokratis.
  5. Sahkan rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat. Masyarakat adat membutuhkan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan mereka.
  6. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang dinilai sebagai ancaman terhadap bagian-bagian yang justru menjadi kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
  7. Evaluasi penuh program makan bergizi gratis. Menurut mereka, program makan gratis harus dievaluasi agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik semata.
  8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen. Kesejahteraan akademisi harus diperhatikan demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan melindungi hak-hak buruh kampus.
  9. Desak Prabowo Subianto untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Perampasan Aset. Sebab, korupsi adalah hal yang mendesak dan hal ini harus segera diatasi melalui perppu untuk memberantas kejahatan ekonomi dan korupsi.
  10. Tolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan. Mereka menilai revisi ini berpotensi menguatkan imunitas para aparat juga militer dan melemahkan penguasaan terhadap aparat.
  11. Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih. Borosnya para pejabat yang tidak bertanggung jawab harus diatasi dengan rombak para pejabat yang bermasalah.
  12. Tolak revisi Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang tata tertib yang mana revisi saat sangat bermasalah dan bisa menimbulkan kesewenang-wenangan dari lembaga DPR.
  13. Reformasi Kepolisian Republik Indonesia. Kepolisian harus direformasi secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme. Aksi ini merupakan panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalanan pemerintahan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia.

Merespon tren tuntutan mahasiswa tersebut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara, menurutnya, saat ini Indonesia telah berjalan dengan cukup baik meski memang ada kekurangan di berbagai sisi.

Namun, kekurangan tidak hanya di Indonesia tetapi juga negara lain termasuk Amerika Serikat (AS).

“Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah,” katanya dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025 di Westin Hotel Jakarta, pada hari Rabu (19/Februari/2025).

Luhut mengatakan anak muda sebenarnya punya peluang bekerja di Indonesia. Ia mencontohkan 300 anak muda yang saat ini mengerjakan Government Technology alias Govtech.

Karena itu, ia menilai orang yang menilai Indonesia gelap tidak tepat.

“Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini,” katanya.

Luhut juga mengklaim bahwa di Indonesia saat ini berada di jalur yang cukup baik. Secara khusus, ia membandingkan RI dengan AS di mana banyak tunawisma di negeri Paman Sam tersebut.

Sedangkan di Indonesia, kata Luhut, tidak ada tunawisma.

“Jadi kadang-kadang kita nggak bangga jadi orang Indonesia, kita hanya lihat kurangnya. Di mana sih yang sempurna? Di Amerika tuh homeless, kita enggak ada homeless di sini.

“Ya kurang banyak yang kurang. Itulah tugas kita semua untuk memperbaiki. Dan kita on the right track sekarang memperbaiki itu semua,” sambungnya.

Aksi “Indonesia Gelap” yang diinisiasi para mahasiswa dan tagar #KaburAjaDulu yang kini ramai di media sosial dinilai merupakan bentuk kekecewaan rakyat atas situasi negara saat ini.

Kemarahan rakyat dipantik sejumlah kebijakan pemerintah seperti efisiensi anggaran hingga Rp306,69 triliun yang berdampak pada pelayanan publik, makan bergizi gratis (MBG), serta revisi UU Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Demonstrasi ‘Indonesia Gelap’ digelar di Jakarta dan beberapa daerah lain sejak Senin (17/2). Aksi puncak rencananya digelar pada hari Kamis (20/Februari/2025).

 

Sumber:

https://www.tempo.co/politik/ramai-tagar-indonesia-gelap-apa-maksudnya–1208171

https://news.detik.com/berita/d-7784942/bem-si-gelar-puncak-demo-indonesia-gelap-20-februari-di-jakarta

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250219112419-532-1199934/luhut-soal-tagar-indonesia-gelap-kau-yang-gelap-bukan-ri

 

Artikel Terkait

Rekomendasi