Ribuan warga negara Indonesia kini terjebak dalam jaringan perdagangan orang yang semakin marak. Dari Kamboja, Thailand, hingga Myanmar, sindikat perdagangan manusia telah menjadikan wilayah-wilayah ini sebagai lahan subur untuk menjalankan aksi kejahatan mereka. Modus operandi yang digunakan pun semakin canggih, tidak lagi sekadar iming-iming kerja formal, tetapi juga melalui visa wisata, tiket pulang pergi, hingga janji manis di media sosial.
Dalam segmen “Anatomy of Crime,” kita akan membongkar skema jahat perdagangan orang yang menjanjikan kerja mudah dengan gaji tinggi, bahkan janji untuk menikah dengan orang asing dan hidup bahagia. Namun, di balik semua janji tersebut, terdapat jerat yang menunggu, berupa eksploitasi, penyiksaan, dan bahkan perbudakan.
Salah satu kisah tragis datang dari Samsul, seorang warga Sukabumi, Jawa Barat. Ia tertipu oleh tawaran kerja sebagai admin kripto di Thailand. Dengan modal paspor, ia berangkat, namun kenyataannya ia tidak pergi ke Thailand, melainkan ke Myanmar. Alih-alih menjadi admin, ia dipaksa menjadi scammer online dengan target harian untuk menipu orang hingga mencapai 5.000 dolar. Jika gagal, ia mengalami penyiksaan, bahkan dijual ke sindikat lain. Selama dua bulan, ia hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, hanya mendapatkan satu kali makan sehari dan bayaran yang jauh dari janji.
Perdagangan orang bukanlah kejahatan kecil. Ini adalah mesin besar yang terstruktur, sistematis, dan masif, melibatkan perekrut lokal, calo, agen, hingga sindikat internasional. Korban bisa berasal dari berbagai latar belakang, bukan hanya mereka yang tidak berpendidikan, tetapi juga lulusan tinggi, mantan anggota dewan, dan pengusaha.
Modus operandi perdagangan orang terus berubah, namun ancaman yang dihadapi korban tetap sama. Berikut adalah empat pintu jebakan yang paling sering mengintai calon korban. Oleh karena itu, penting untuk tidak mudah tergiur dan selalu waspada. Pastikan untuk memeriksa legalitas setiap tawaran kerja dan menggunakan jalur resmi. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan.
Kita harus bersama-sama melawan kejahatan ini dan melindungi diri serta orang-orang terdekat dari jeratan perdagangan orang.

Mahasiswi Magister Ilmu Hukum USU,
Ig:@selviaanggrainy