Kriminalistik: Teknologi Sidik Jari hingga Toksikologi dalam Pembuktian

Sering kali hukum acara pidana dipersepsikan hanya sebatas aturan prosedural. Namun, perkembangan kriminalistik justru membuka wajah baru pembuktian yang lebih ilmiah .

Kriminalistik melibatkan penggunaan sidik jari, jejak kaki, toksikologi, hingga teknologi digital dalam proses hukum. Ilmu ini menjadikan pembuktian lebih objektif, terukur, dan sulit dimanipulasi.

Namun ironisnya, banyak praktisi hukum yang masih mengandalkan bukti saksi tanpa memanfaatkan potensi kriminalistik. Padahal, sains dapat menutup celah subjektivitas dalam kesaksian.

Pendekatan kriminalistik juga membuat hukum acara pidana lebih relevan dengan zaman. Modus kejahatan semakin canggih: dari kejahatan siber hingga manipulasi biologi. Tanpa kriminalistik, sistem hukum akan tertinggal.

Antimainstream-nya adalah: pembuktian tidak lagi hanya soal “cerita” di ruang sidang, melainkan hasil analisis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kriminalistik menegaskan bahwa hukum acara pidana bukan hanya domain hukum, melainkan juga ilmu pengetahuan.

Integrasi sains dan hukum ini bukan sekadar pelengkap, tetapi kebutuhan mutlak bagi tegaknya kebenaran materiil.

Artikel Terkait

Rekomendasi