6 Polisi Positif Narkoba Diberi Sanksi Wajib Salat Lima Waktu, Proses Hukum Tetap Berjalan

Author PhotoZean Via Aulia Hakim
29 May 2025
Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon di Barabai, Kabupaten HST (ANTARA)
Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon di Barabai, Kabupaten HST (ANTARA)

Enam anggota Polres Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, yang dinyatakan positif narkoba, diberi sanksi pembinaan berupa wajib melaksanakan salat lima waktu secara ketat selama 14 hari. Hukuman ini merupakan bagian dari inovasi sementara yang diterapkan Kapolres AKBP Jupri Tampubolon sambil menunggu proses hukum berjalan, bukan sebagai satu-satunya sanksi disiplin. Kapolres menegaskan bahwa laporan polisi sudah dibuat dan proses penyidikan serta sidang disiplin akan dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku. Pembinaan salat lima waktu dimaksudkan untuk menyentuh aspek spiritual dan mental para anggota agar dapat berubah dan menjadi anggota Polri yang lebih baik. Sanksi disiplin lain seperti penurunan pangkat, mutasi, atau pemecatan tetap akan dijalankan setelah proses hukum selesai.

Kasus ini mencuat setelah inspeksi mendadak yang dilakukan oleh tim Propam menemukan enam personel positif narkoba melalui tes urine rutin. Kapolres menjelaskan bahwa sebelum ditemukan kasus ini, pemeriksaan urine dilakukan secara rutin dan melibatkan berbagai satuan di wilayah hukum Polres HST. Langkah pembinaan rohani ini bertujuan agar para anggota tidak langsung dipulangkan ke rumah, melainkan tetap berada di bawah pengawasan ketat selama proses hukum berlangsung. Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar tidak cepat menarik kesimpulan dari informasi yang beredar di media sosial. Ia menegaskan komitmen institusi Polri untuk menindak tegas anggota yang terlibat narkoba sesuai hukum yang berlaku.

Video amatir yang viral di media sosial memperlihatkan enam anggota polisi sedang menjalani salat lima waktu sebagai bagian dari pembinaan. Namun, Kapolres membantah bahwa salat lima waktu adalah satu-satunya sanksi yang diberikan. Ia menegaskan bahwa proses hukum dan sidang disiplin sedang berjalan dan pembinaan rohani hanya merupakan tahap awal. Kapolres juga menegaskan bahwa laporan polisi sudah disampaikan ke Kapolda Kalimantan Selatan dan pihaknya berkomitmen menindak tegas pelanggaran narkoba di tubuh Polri. Pembinaan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para anggota untuk bertobat dan memperbaiki diri.

Sanksi disiplin yang akan diberikan kepada keenam anggota tersebut bisa berupa penurunan pangkat, pemindahan tugas, mutasi, atau bahkan pemecatan tidak hormat. Proses pengumpulan berkas dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) hampir rampung dan sidang disiplin dijadwalkan segera dilaksanakan. Kapolres menegaskan bahwa tindakan tegas ini merupakan bagian dari upaya pembersihan internal agar tidak ada lagi anggota yang terjerat narkoba. Ia juga menyatakan bahwa pembinaan fisik dan mental tetap dilakukan secara intensif selama masa penantian sidang. Hal ini menunjukkan bahwa Polri serius dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba di internalnya.

Masyarakat sempat mempertanyakan apakah sanksi salat lima waktu sudah cukup untuk menindak anggota yang positif narkoba. Namun, Kapolres menjelaskan bahwa pembinaan rohani tersebut bukanlah pengganti sanksi disiplin maupun hukum pidana. Ini merupakan inovasi sementara agar para anggota tetap berada dalam pengawasan dan mendapat pendampingan mental dan spiritual. Setelah masa pembinaan, proses hukum formal akan tetap berlanjut sesuai ketentuan yang berlaku. Kapolres berharap pendekatan ini dapat membantu anggota yang bersangkutan untuk benar-benar berubah.

Kasus ini mendapat perhatian luas karena menyangkut integritas dan profesionalisme anggota Polri. Kapolres Hulu Sungai Tengah menegaskan bahwa pihaknya tidak menoleransi pelanggaran narkoba di kalangan anggota. Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya di media sosial. Langkah tegas dan transparan sudah diambil untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan cepat. Kapolres berharap hal ini menjadi pelajaran bagi seluruh anggota Polri agar menjauhi narkoba.

Polda Kalimantan Selatan juga telah membuka suara dan menegaskan bahwa penindakan terhadap anggota yang terlibat narkoba akan dilakukan secara tegas. Mereka mendukung penuh langkah Kapolres Hulu Sungai Tengah dalam menangani kasus ini. Polda memastikan bahwa proses hukum dan disiplin akan berjalan sesuai prosedur. Penanganan kasus ini menjadi bukti komitmen Polri dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di tubuhnya. Polda juga mengimbau masyarakat untuk tetap percaya pada proses hukum yang sedang berjalan.

Dalam konteks ini, pembinaan rohani dengan salat lima waktu menjadi bagian dari pendekatan holistik yang menggabungkan aspek fisik, mental, dan spiritual. Kapolres menyatakan bahwa pembinaan ini diawasi secara ketat agar efektif dan tidak disalahartikan. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat karakter dan moral anggota yang terlibat agar tidak kembali terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Polri ingin memastikan bahwa anggotanya tidak hanya dihukum, tetapi juga dibina agar menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini sekaligus sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.

Kasus enam anggota Polres Hulu Sungai Tengah yang positif narkoba ini menjadi peringatan bagi institusi kepolisian dan masyarakat luas. Kapolres menegaskan bahwa seluruh anggota Polri harus bebas dari narkoba demi menjaga kepercayaan publik. Proses hukum dan disiplin yang sedang berjalan akan menjadi contoh bagi penegakan aturan di internal Polri. Pembinaan rohani dan fisik yang dijalankan merupakan bagian dari upaya pemulihan dan pencegahan. Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan integritas dan profesionalisme anggotanya.

Dengan demikian, meskipun hukuman salat lima waktu menjadi sorotan publik, hal ini hanyalah tahap awal pembinaan sementara menunggu proses hukum. Sanksi disiplin dan hukum yang lebih berat tetap akan dijatuhkan kepada anggota yang terbukti melanggar. Kapolres dan Polda Kalsel menegaskan komitmen mereka dalam menindak tegas pelanggaran narkoba di tubuh kepolisian. Pendekatan pembinaan holistik diharapkan dapat membantu anggota yang bersangkutan untuk bertobat dan memperbaiki diri. Kasus ini menjadi momentum penting bagi Polri dalam memperbaiki citra dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Citations:

  1. https://www.kompas.com/kalimantan-timur/read/2025/05/28/210845888/viral-6-polisi-di-kalsel-positif-narkoba-dihukum-shalat-lima
  2. https://www.metrotvnews.com/read/bmRCExzB-6-polisi-positif-narkoba-dihukum-salat-ini-penjelasan-kapolres-hulu-sungai-tengah
  3. https://dutatv.com/viral-6-oknum-anggota-polres-hst-positif-narkoba-hanya-dihukum-salat/
  4. https://www.metrotvnews.com/play/NxGCGYME-kapolres-hst-bantah-6-polisi-positif-narkoba-hanya-dihukum-salat-5-waktu
  5. https://www.detik.com/kalimantan/hukum-dan-kriminal/d-7937009/heboh-6-anggota-polres-hst-positif-narkoba-dihukum-salat-polda-buka-suara
  6. https://medan.tribunnews.com/2025/05/28/viral-6-polisi-positif-narkoba-di-polsek-hst-hukumannya-sholat-5-waktu-kapolres-saya-yang-awasi
  7. https://www.suara.com/news/2025/05/27/104231/positif-narkoba-6-polisi-di-kalsel-cuma-disanksi-wajib-salat-5-waktu-biar-tobat
  8. https://www.youtube.com/watch?v=q7vHB0_4xYs
  9. https://www.orinews.id/2025/05/29/kapolres-hulu-sungai-tengah-sebut-6-polisi-positif-narkoba-dihukum-salat-5-waktu-hanya-upaya-sementara/
  10. https://regional.kompas.com/read/2025/05/27/215244778/6-polisi-di-kalsel-positif-narkoba-dihukum-shalat-lima-waktu

Artikel Terkait

Rekomendasi