Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test terhadap 24 calon duta besar Republik Indonesia pada Sabtu, 5 Juli 2025. Salah satu calon yang mengikuti uji kelayakan tersebut adalah Nurmala Kartini Sjahrir, adik kandung Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, yang dicalonkan sebagai Duta Besar RI untuk Jepang.
Nurmala Kartini Sjahrir merupakan sosok berpengalaman di dunia diplomasi. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay pada periode 2010-2014, diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama masa tugasnya, Nurmala memperoleh penghargaan bergengsi dari pemerintah Argentina berupa medali Orden de Mayo el Mérito en el Grado Gran Cruz
Dalam fit and proper test yang digelar DPR, Nurmala memaparkan sejumlah materi terkait hubungan bilateral Indonesia-Jepang, termasuk bidang ekonomi, kesehatan, perlindungan warga negara, dan energi terbarukan. Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi, mengingat Jepang merupakan negara maju dengan teknologi canggih.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, menegaskan bahwa pencalonan Nurmala sebagai calon duta besar tidak ada kaitannya dengan hubungan keluarganya dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Dave menyatakan bahwa proses seleksi dilakukan secara profesional dan berdasarkan rekam jejak kandidat. Menurutnya, Nurmala memiliki pengalaman diplomatik yang mumpuni sehingga pencalonannya layak dipertimbangkan.
Selain Nurmala, sejumlah calon duta besar lain juga mengikuti fit and proper test, seperti Dwisuryo Indroyono Soesilo untuk Amerika Serikat, Abdul Kadir Jaelani untuk Jerman, dan Umar Hadi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Semua nama tersebut diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Nurmala Kartini Sjahrir lahir pada 1 Februari 1950 dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang antropologi. Ia menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Indonesia dan meraih gelar Master serta Doktor di Boston University, Amerika Serikat.
Ketua Komisi I DPR dan sejumlah anggota lainnya menilai bahwa pengalaman dan kompetensi Nurmala sangat relevan untuk mengemban tugas sebagai duta besar di Jepang, negara mitra strategis Indonesia. Mereka menilai bahwa fokus Nurmala pada penguatan hubungan bilateral, khususnya di bidang ketenagakerjaan dan teknologi, sangat penting untuk kemajuan kedua negara.
Nurmala sendiri menyatakan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, terutama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kerja sama teknologi. Ia juga menyoroti peluang kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan yang semakin terbuka antara kedua negara.
Proses fit and proper test ini merupakan tahapan penting dalam penentuan calon duta besar yang akan mewakili Indonesia di negara-negara sahabat. DPR akan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil uji kelayakan sebelum Presiden Prabowo mengambil keputusan akhir terkait pengangkatan duta besar.
Sumber
https://tirto.id/dpr-tak-masalah-adik-luhut-jadi-calon-dubes-dia-profesional-hdUv