Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan peringatan kepada masyarakat agar tidak mengeluh berlebihan terkait kelangkaan lapangan pekerjaan di Indonesia. Dalam acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta, Bahlil menegaskan pentingnya sikap bersyukur dan introspeksi kolektif atas peluang kerja yang tersedia. Ia menyebutkan bahwa pemerintah tengah menggenjot sektor energi dan hilirisasi industri yang diperkirakan dapat menyerap hingga 6,2 juta tenaga kerja hingga tahun 2030. “Kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif dan jangan kufur nikmat,” ujarnya tegas. Pernyataan ini menjadi sorotan karena menyentil pihak-pihak yang merasa sulit mendapatkan pekerjaan.
Bahlil menjelaskan bahwa sektor ESDM memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja, terutama di bidang energi baru terbarukan, minyak dan gas bumi, serta mineral dan batubara. Dari sekitar 3.764 jenis pekerjaan di sektor ini, 79 persen berada di energi baru terbarukan dan konservasi energi, 14 persen di migas, dan 7 persen di geominerba. Namun, masih banyak jenis pekerjaan yang belum dikenal luas masyarakat, sehingga perlu edukasi dan sosialisasi lebih lanjut. Menteri ESDM ini juga mengingatkan agar sumber daya manusia Indonesia meningkatkan kualitas dan kompetensi agar dapat bersaing di pasar kerja yang terus berubah. Ia menegaskan bahwa kampus dan institusi pendidikan tinggi harus segera beradaptasi agar lulusan siap memasuki dunia industri.
Selain itu, Bahlil mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengeluh, tetapi juga aktif membekali diri dengan keahlian yang sesuai kebutuhan industri saat ini. Ia menyoroti pentingnya reformasi pendidikan tinggi agar lulusan tidak hanya memiliki gelar, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan pasar kerja. “Jangan sampai perguruan tinggi terus mencetak lulusan yang tidak relevan dengan kebutuhan pasar,” katanya. Menurut Bahlil, metode kerja tradisional sudah tidak relevan di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan industri energi baru terbarukan. SDM yang dibutuhkan adalah yang inovatif, terampil, dan cepat beradaptasi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen, sedikit menurun dari tahun sebelumnya. Namun, jumlah pengangguran tetap mencapai 7,28 juta orang, dan banyak pencari kerja yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan. Ekonom senior menilai bahwa indeks ketersediaan lapangan kerja memang meningkat, tetapi posisinya masih rendah dan masyarakat masih merasa sulit mencari kerja. Bahlil menilai data tersebut sebagai tantangan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas SDM dan memanfaatkan peluang yang ada. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menjadi orang-orang yang kufur nikmat atas kesempatan yang sudah tersedia.
Dalam konteks ini, Bahlil juga menyinggung pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak lulusan yang siap kerja. Ia mengkritik kampus yang belum menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri sehingga lulusan sulit terserap pasar kerja. “Jangan sampai seperti kata orang Papua, ‘tulis lain, baca lain, bikin lain’,” ujarnya mengilustrasikan ketidaksesuaian tersebut. Menteri ESDM ini mendorong universitas melakukan reformasi agar lulusan benar-benar siap menghadapi tantangan dunia kerja. Hal ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia nasional.
Bahlil juga menegaskan bahwa sektor energi dan sumber daya mineral akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional dengan potensi penyerapan tenaga kerja yang besar. Ia menyebutkan bahwa sektor ini membutuhkan sekitar 6,2 juta tenaga kerja hingga 2030, dengan peluang kerja di bidang energi baru terbarukan, migas, dan mineral. Namun, peluang ini hanya dapat dimanfaatkan jika tenaga kerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas utama pemerintah. Bahlil mengingatkan agar tidak menyia-nyiakan peluang besar ini dengan sikap negatif atau mengeluh.
Menteri ESDM ini juga menyinggung gaya hidupnya yang sederhana meskipun memiliki kekayaan besar, sebagai contoh sikap rendah hati dan fokus pada kerja keras. Koleksi mobil pribadinya hanya terdiri dari dua unit dengan nilai jauh di bawah Rp 100 juta, menunjukkan bahwa kekayaan tidak harus diukur dari kemewahan. Sikap ini menjadi contoh agar masyarakat lebih fokus pada pengembangan diri dan memanfaatkan peluang kerja yang ada. Bahlil mengajak semua pihak untuk lebih bersyukur dan tidak kufur nikmat atas nikmat yang sudah diberikan. Pesan ini relevan di tengah tantangan pasar kerja yang dinamis.
Dalam acara Human Capital Summit 2025, Bahlil juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan introspeksi kolektif terkait keluhan lapangan kerja. Ia menyatakan bahwa pemerintah telah membuka banyak peluang kerja melalui proyek strategis nasional, terutama di sektor energi dan hilirisasi industri. Namun, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada kesiapan dan kualitas sumber daya manusia. Bahlil mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menuntut, tetapi juga berkontribusi aktif dalam meningkatkan kompetensi. Sikap ini penting agar Indonesia dapat memanfaatkan peluang kerja secara optimal dan berkelanjutan.
Bahlil menekankan bahwa sikap kufur nikmat terhadap peluang kerja bisa menghambat kemajuan bangsa. Ia mengajak masyarakat untuk melihat peluang yang ada sebagai anugerah dan kesempatan untuk berkembang. Dengan semangat tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam mencari dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah pun berkomitmen terus membuka ruang dan memberikan dukungan bagi pengembangan sumber daya manusia. Pesan ini menjadi motivasi agar Indonesia mampu menghadapi tantangan pasar kerja global dengan lebih percaya diri.
Menteri ESDM juga mengingatkan bahwa transformasi industri energi menuju energi baru terbarukan membutuhkan tenaga kerja yang inovatif dan adaptif. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi sangat penting. Bahlil mengajak semua pihak, termasuk perguruan tinggi dan pelaku industri, untuk bersinergi dalam menyiapkan SDM yang siap menghadapi perubahan. Hal ini akan mendukung terciptanya lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan di masa depan. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar sektor energi untuk pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Pesan Menteri Bahlil agar tidak kufur nikmat atas kesempatan kerja yang ada menjadi pengingat penting di tengah tantangan ketenagakerjaan saat ini. Ia mengajak masyarakat untuk bersyukur, introspeksi, dan terus meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing di pasar kerja. Pemerintah pun berkomitmen membuka peluang kerja besar melalui sektor energi dan hilirisasi industri. Dengan sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat, diharapkan Indonesia mampu mengatasi masalah pengangguran dan memajukan pembangunan ekonomi nasional. Sikap positif dan kerja keras menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika pasar tenaga kerja modern.
- https://www.inews.id/news/nasional/koleksi-mobil-bahlil-lahadalia-menteri-esdm-yang-ingatkan-jangan-kufur-nikmat
- https://www.tempo.co/ekonomi/bahlil-tanggapi-keluhan-minimnya-lapangan-kerja-jangan-kufur-nikmat-1643030
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250605122738-92-1236806/bahlil-bilang-jangan-kufur-nikmat-soal-lapangan-kerja-yuk-cek-datanya
- https://www.metrotvnews.com/read/NA0CEBeP-sektor-esdm-butuh-6-2-juta-orang-bahlil-jangan-kufur-nikmat
- https://money.kompas.com/read/2025/06/04/083639826/bahlil-kalau-ada-yang-bilang-lapangan-kerja-tidak-ada-jangan-kufur-nikmat
- https://www.instagram.com/p/DKerA-ih-wY/
- https://www.instagram.com/reel/DKekFNehZQB/
- https://money.kompas.com/read/2025/06/05/154814526/kufur-nikmat-dan-derita-pencari-kerja?page=all