213 Siswa di Bogor Alami Keracunan Massal Akibat Makanan Gratis

images

Bogor, Jawa Barat – Sebanyak 213 siswa di Kota Bogor mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi dua menu makanan gratis yang terkontaminasi. Hasil uji laboratorium sampel pada menu MBG yang dilakukan pada Senin, 12 Mei, mengonfirmasi adanya bakteri Salmonella dalam makanan tersebut.

Wali Kota Bogor, Dedi Rahim, menjelaskan bahwa bakteri tersebut ditemukan dalam dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa, yaitu telur goreng dengan saus

dan tahu tumis dengan tauge. Makanan ini setelah dimasak di dapur Sekolah Bosowa Bina Insani dan didistribusikan kepada siswa pada siang hari dimasak malam sebelumnya.

Dedi memastikan bahwa akan terjadi penyelidikan apakah terjadi kesalahan dalam memasak proses atau pendistribusian makanan hingga konsumsi. Meskipun demikian, dapur Sekolah Bosowa Bina Insani tetap beroperasi untuk memasak dan mendistribusikan makanan MBG, dengan pengawasan ketat dari Badan Ketahanan Pangan Nasional (BGN).

Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemerintah Kota Bogor akan menanggung semua biaya medis untuk siswa yang teracuni. Dedi berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan meminta pengelola dapur untuk memperhatikan standar operasional mereka agar kejadian ini tidak terjadi lagi.

“Ini adalah masalah serius yang harus kita tangani bersama. Kami telah mengeluarkan kondisi KLB (Kejadian Luar Biasa) pada hari Kamis untuk memastikan bahwa biaya medis di rumah sakit di seluruh Kota Bogor dapat diselesaikan melalui anggaran APBD Kota Bogor,” ungkap Dedi.

Hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kesehatan Kota Bogor menunjukkan bahwa beberapa bahan makanan yang diperiksa, antara lain nasi, telur goreng, tahu, dan tauge, mengandung bakteri coliform dan Salmonella. Dedi menambahkan bahwa mereka juga akan memeriksa kualitas udara dan melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi kesehatan siswa yang terlibat.

“Ini adalah tanggung jawab bersama kita semua. Kita harus memperbaiki sistem dan tidak membiarkan kejadian seperti ini terulang,” tegasnya.

Pemerintah Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa semua makanan yang disajikan kepada siswa memenuhi standar kesehatan yang ketat. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keamanan pangan dalam program makanan gratis untuk siswa.

Artikel Terkait

Rekomendasi