Tiga Sekolah Internasional Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan Bitcoin

68e4e96a974a5

Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten, diteror dengan ancaman bom melalui pesan WhatsApp dan email oleh seseorang yang tidak dikenal pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Pelaku mengirimkan pesan mengaku telah memasang bom di kedua sekolah dan mengancam akan meledakkan bom jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Dalam pesan ancaman tersebut, pelaku meminta tebusan sebesar 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 497,7 juta yang harus dikirimkan dalam bentuk bitcoin ke alamat yang disebutkan dalam pesan. Pelaku memberi waktu 45 menit bagi pihak sekolah untuk memenuhi permintaan tebusan tersebut.

Pelaku menggunakan nomor telepon dengan kode internasional +234, yang merupakan kode telepon dari Nigeria. Selain mengirim pesan lewat WhatsApp, ancaman juga dikirim melalui email ke manajemen kedua sekolah, yakni Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Internasional School di Tangerang Selatan.

Ancaman dari pelaku juga menegaskan bahwa bom akan segera diledakkan jika pihak sekolah melapor kepada polisi. Pelaku memperingatkan agar tidak melapor karena telepon polisi yang disebutnya akan meledakkan perangkat bom tersebut di lokasi sekolah.

Menanggapi laporan ancaman tersebut, kepolisian Tangerang Selatan bersama Tim Gegana dari Polda Metro Jaya segera melakukan penyisiran di kedua sekolah. Setelah melakukan pemeriksaan, polisi memastikan tidak ditemukan bahan peledak atau bom di area kedua sekolah yang menjadi sasaran ancaman.

Selain dua sekolah tersebut, ada laporan bahwa salah satu sekolah internasional lain di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga menerima ancaman serupa dari nomor +234 dengan modus permintaan tebusan kripto senilai 30.000 dolar AS. Ketiga sekolah ini semuanya mendapatkan pesan ancaman yang hampir serupa.

Modus operandi pelaku teror ini adalah menggunakan pesan singkat bernada ancaman yang mengklaim telah menanam bom dan meminta tebusan berupa bitcoin. Pelaku juga mengirim pesan agar tebusan segera dibayar sebelum bom meledak dalam waktu 45 menit setelah ancaman dikirim.

Saat ini polisi masih memburu pelaku untuk mengungkap siapa di balik ancaman ini dan memastikan keamanan sekolah-sekolah internasional di Tangerang dan Jakarta. Pihak sekolah dan orangtua siswa diminta tetap tenang dan waspada sambil bekerja sama dengan aparat keamanan.

Artikel Terkait

Rekomendasi