Tanggapan Peter Carey Terhadap Tim Dosen UGM Setelah Munculnya Kasus Dugaan Plagiarisme Atas Buku Sejarah Karyanya

Author Photoportalhukumid
07 Nov 2024
Peter Carey dan karya bukunya (beritagar.id)
Peter Carey dan karya bukunya (beritagar.id)

Belakangan ini, nama Peter Carey, seorang sejarawan terkenal yang dikenal melalui bukunya “Kuasa Ramalan”, menjadi perbincangan hangat. Carey, yang fokus pada penelitian sejarah Diponegoro, menjadi sorotan setelah tim dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) diduga melakukan plagiarisme. Dugaan tersebut muncul setelah ditemukan kesamaan signifikan antara buku “Kuasa Ramalan” dan dua karya dosen UGM.

Peter Carey, yang terkenal dengan kajian mendalam tentang sejarah Jawa, menyatakan kekecewaannya atas kejadian ini melalui media sosial. Dugaan plagiarisme ini terungkap pertama kali oleh akun X @_bje milik Bernando J. Sujibto, yang membagikan tangkapan layar dari sebuah postingan Peter Carey di Facebook mengenai dugaan pelanggaran hak cipta tersebut.

Isu ini mencuat setelah ditemukan kemiripan antara Bab 6 dari buku “Kuasa Ramalan” dan dua buku yang diterbitkan oleh dosen UGM, yaitu “Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI” dan “Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik”. Keduanya dinilai memiliki struktur dan isi yang serupa dengan karya Carey.

Kasus ini segera menjadi perbincangan hangat di dunia akademik dan di kalangan publik. Dugaan plagiarisme ini ditemukan dalam edisi pertama dan kedua dari buku “Madiun”. Carey mengungkapkan bahwa meskipun permintaan maaf publik kemungkinan tidak akan terjadi, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa kasus ini kini menjadi catatan publik yang tidak dapat dihapus begitu saja.

Carey menekankan bahwa dengan dokumen yang sudah diunggah oleh penerbit dan informasi yang tersebar luas di media, kasus ini akan tetap menjadi bagian dari rekam jejak yang tak dapat dihapus. Meskipun UGM telah menerbitkan edisi revisi dari kedua buku tersebut, Carey menegaskan bahwa permintaan maaf secara terbuka masih sangat diperlukan, baik kepada penerbit maupun kepada dirinya sendiri.

Sejarawan asal Oxford University ini mengatakan bahwa kasus ini telah menjadi pengetahuan umum di Indonesia. Jika UGM tidak merespons permintaan maaf tersebut, Carey menilai hal itu menunjukkan karakter lembaga dan individu yang terlibat. Menurutnya, reputasi UGM juga akan terancam jika mereka tidak segera mengambil tindakan.

UGM, melalui Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Prof. Setiadi, menanggapi serius tuduhan plagiarisme ini. UGM berkomitmen untuk membentuk tim khusus guna menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan berjanji akan segera mengumumkan hasilnya. Dalam pernyataan resmi, Setiadi mengonfirmasi bahwa beberapa bagian dari buku-buku yang ditulis oleh dosen Departemen Sejarah UGM memang menyadur dari buku “Kuasa Ramalan” karya Peter Carey.

Pihak UGM mengungkapkan bahwa mereka akan segera mengumumkan hasil penyelidikan dari tim yang dibentuk untuk mendalami masalah ini.

Sumber:
https://www.brilio.net/serius/permintaan-peter-carey-pada-tim-dosen-ugm-usai-heboh-kasus-dugaan-plagiat-buku-sejarah-miliknya-241106z.html

Artikel Terkait

Rekomendasi