Ratusan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Sabtu (24/5/2025) untuk menggelar demonstrasi besar menuntut penghentian serangan militer Israel ke Gaza. Aksi ini juga diikuti oleh keluarga sandera yang menyerukan pembebasan para sandera yang masih ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk segera membantu mengakhiri perang dan membebaskan sandera.
Selain menuntut gencatan senjata, para peserta demo juga menyerukan agar pemerintah Israel menghentikan operasi militer yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina sejak Oktober 2023. Mereka menilai konflik yang berkepanjangan ini telah menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat besar dan harus segera diakhiri demi keselamatan warga sipil di kedua belah pihak.
Kelompok aktivis veteran militer Israel, Breaking the Silence, turut berpartisipasi dalam demonstrasi ini dengan menggelar pawai di dekat perbatasan Gaza. Mereka menyuarakan penolakan terhadap kebijakan perang yang dianggap sebagai bencana kemanusiaan dan menuntut pemerintah untuk segera menghentikan kekerasan. Seorang peserta menyatakan, “Sudah saatnya perang ini berakhir. Kami bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan tidak boleh membiarkan penderitaan terus berlanjut.”
Keluarga sandera yang ikut dalam aksi ini juga menuntut pemerintah Israel untuk segera mengambil langkah konkret dalam membebaskan sekitar 58 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza. Mereka berharap tekanan publik dapat mempercepat proses negosiasi dan mengakhiri penderitaan para sandera serta keluarganya.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang semakin meluas di dalam Israel, di mana banyak warga menentang kebijakan pemerintah yang terus melanjutkan operasi militer di Gaza. Tekanan dari publik ini menambah kompleksitas situasi politik dan militer yang tengah berlangsung di kawasan tersebut.
Para demonstran juga mengkritik pemerintah Israel yang dianggap tidak cukup serius dalam mencari solusi damai dan lebih memilih pendekatan militer yang memperburuk situasi. Mereka menyerukan dialog dan diplomasi sebagai jalan keluar untuk mengakhiri konflik yang telah menimbulkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.
Aksi protes ini menjadi suara penting dari warga Israel yang menginginkan perdamaian dan menghentikan pertumpahan darah. Dengan meningkatnya tekanan dari masyarakat sipil, pemerintah Israel diharapkan dapat mempertimbangkan kembali kebijakan militernya dan membuka jalan bagi penyelesaian damai di Gaza.
Sumber