Pemerintah Singapura mengumumkan rencana untuk memasukkan etomidate, zat anestesi yang ditemukan dalam sejumlah produk vape, ke dalam daftar narkoba ilegal di bawah Undang-Undang Penyalahgunaan Narkoba. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga dari produk vape yang disita dalam operasi penegakan hukum terkini mengandung etomidate, yang memicu kekhawatiran serius terkait kesehatan dan aspek hukum.
Etomidate biasanya hanya digunakan dalam tindakan medis dengan pengawasan ketat. Namun, belakangan ini ditemukan tercampur dalam cairan vape yang dikenal sebagai “K-pod” yang dilarang di Singapura. Penggunaan etomidate melalui vaping berpotensi menyebabkan efek negatif serius seperti gagal organ permanen, kejang, gangguan psikosis, hingga komplikasi pernapasan, kata Menteri Ong.
Kementerian Kesehatan Singapura(MOH) bersama Kementerian Dalam Negeri (MHA) sedang berupaya mengklasifikasikan etomidate sebagai zat terkendali Kelas C untuk memperkuat peraturan yang mengatur obat dan produk vape ilegal. Parlemen Singapura sebelumnya sudah melarang penggunaan vaporiser secara umum melalui Undang-Undang Pengendalian Iklan dan Penjualan Tembakau.
Berdasarkan data dari Health Sciences Authority (HSA), lebih dari 100 sampel vape yang disita telah diuji, dan sekitar 33 persen di antaranya positif mengandung etomidate. HSA juga melaporkan adanya peningkatan tajam pelanggaran terkait vape ilegal, dengan lebih dari 14.000 individu dikenai denda sepanjang 2024 serta ribuan listing vape ilegal dihapus dari platform daring.
Penegak hukum mengungkap jaringan distribusi ilegal vape yang sangat terorganisir yang berfokus pada penjualan produk berbahaya ini. Pada Januari 2025, operasi gabungan antara HSA, Central Narcotics Bureau, Badan Imigrasi & Otoritas Pemeriksaan berhasil menyita lebih dari 8.700 vaporiser elektronik dan komponen, termasuk pod yang mengandung etomidate. Dua tersangka diamankan dalam operasi tersebut.
Pasar daring, terutama melalui platform pesan seperti Telegram, menjadi saluran utama pemasaran dan penjualan K-pod ilegal ini. Para penjual keliru mengklaim bahwa etomidate dalam produknya sulit terdeteksi dalam tes narkoba, namun otoritas memastikan bahwa zat ini dapat terdeteksi melalui analisis urine.
Mereka yang kedapatan mengimpor, menjual, atau mendistribusikan vape berisi etomidate akan menghadapi hukuman berat di bawah Ketentuan Racun. Pelanggar yang terbukti bersalah dapat dijatuhi hukuman penjara hingga dua tahun dan/atau denda hingga S$10.000.
Langkah memasukkan etomidate sebagai narkoba ilegal ini bertujuan untuk menutup celah hukum dan meningkatkan efek jera terhadap pengedaran zat berbahaya ini. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri juga merencanakan peluncuran platform pelaporan daring agar masyarakat bisa melaporkan aktivitas vape ilegal.
Meski vaporiser sudah dilarang sejak 2018, masalah vape tetap menjadi tantangan di Singapura, khususnya karena daya tarik varian rasa pod dan anggapan bahwa vaping lebih aman dibanding merokok. Adanya kandungan etomidate menambah risiko kesehatan yang serius bagi pengguna.
Menteri Ong mengingatkan bahwa vape berisi etomidate dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kejang otot berkepanjangan, perubahan tekanan darah dan nafas, mual, muntah, hingga kejang berat yang mengancam nyawa. Kasus kematian dan kecelakaan yang diduga terkait vape ini tengah diselidiki.
Upaya penegakan ini merupakan bagian dari komitmen Singapura menjaga situasi narkoba tetap terkendali dengan mengurangi penyalahgunaan zat berbahaya. Kementerian Kesehatan juga terus menyediakan program dukungan bagi pengguna narkoba yang ingin sembuh.
Pengamat industri mencatat bahwa meski larangan vape mengurangi penjualan resmi, perdagangan ilegal vape berisi narkoba seperti K-pod justru meningkat, didorong oleh kanal daring dan jalur penyelundupan tersembunyi di kawasan industri. Penindakan bersinergi antar lembaga sangat penting. Pengetatan pengawasan dan klasifikasi ulang etomidate sebagai narkoba diharapkan memperkuat efek hukum, memudahkan aparat membongkar jaringan distribusi dan melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya vape berisi narkotika.
Langkah Singapura ini mencerminkan kekhawatiran global dan regional mengenai metode baru penyalahgunaan narkoba yang sulit dideteksi dan berisiko tinggi, terutama bagi kelompok muda dan rentan. HSA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan seputar vape melalui saluran resmi, memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan dan keselamatan publik.
Sumber