P Diddy Hadapi 120 Gugatan Baru, 25 Diantaranya Melibatkan Anak di Bawah Umur

Sean "Diddy" Combs atau P Diddy (sumber: reuters.com).
Sean "Diddy" Combs atau P Diddy (sumber: reuters.com).

Sean “Diddy” Combs dan tim kuasa hukumnya kembali mengajukan permohonan agar dirinya dapat menjalani pembebasan bersyarat, permohonan ini diajukan pada Jumat (8/11) sebagai langkah terbaru sebelum sidang pidana yang akan berlangsung pada Mei 2025. Mereka menyampaikan bahwa pengajuan terbaru ini didukung dengan argumen tambahan yang lebih komprehensif untuk mempertimbangkan pembebasan Diddy dari Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn (MDC), tempat ia ditahan sejak September 2024 setelah dikenakan sejumlah dakwaan termasuk pemerasan, perdagangan seks, dan pengangkutan antarnegara untuk prostitusi.

Dalam permohonan kali ini, tim kuasa hukum menyatakan kesediaan Diddy untuk sepenuhnya menjalani tahanan rumah di kediamannya di Miami yang bernilai US$48 juta, atau di tempat lain yang disetujui di New York. Selain itu, pengacara menawarkan pengawasan ketat, termasuk memantau setiap kunjungan keluarga yang disertai pemeriksaan keamanan dan pengujian zat terlarang jika diperlukan. Mereka juga menyatakan bahwa Diddy bersedia menjalani pengawasan ketat dengan pengamanan 24/7, tanpa akses internet atau telepon, kecuali untuk konsultasi dengan penasihat hukum. Tamu yang diizinkan mengunjunginya pun akan terbatas pada anggota keluarga yang sudah disetujui.

Dalam proposal ini, pengacara Diddy kembali menawarkan obligasi senilai US$50 juta yang dijamin dengan ekuitas rumahnya dan rumah ibunya di Florida. Mereka juga bersedia menyerahkan paspor Diddy dan keluarganya sebagai bagian dari jaminan bahwa ia tidak akan meninggalkan AS selama proses hukum berlangsung.

Meski begitu, kuasa hukum juga menekankan bahwa bukti yang ditunjukkan pemerintah mengenai tuduhan pemerasan, perdagangan seks, dan pengangkutan terkait prostitusi tidak sekuat yang diklaim, dan mereka membantah anggapan bahwa Diddy menimbulkan bahaya bagi masyarakat atau berpotensi melarikan diri.

Pengajuan pembebasan ini adalah upaya keempat tim hukum Diddy sejak penahanannya. Sebelumnya, dua permohonan awal ditolak oleh hakim karena risiko terhadap saksi dan keamanan. Hakim AS Robyn Tarnofsky dan Hakim Andrew L. Carter sempat menolak pengajuan, menyatakan bahwa pembebasan Diddy berpotensi memengaruhi saksi-saksi kunci. Permohonan ketiga bulan lalu juga ditolak oleh Hakim William J. Nardini.

Tim kuasa hukum Diddy berpendapat bahwa kondisi di MDC yang serba terbatas menghambatnya untuk mempersiapkan pembelaan dengan efektif. Mereka menyoroti terbatasnya akses Diddy ke alat-alat yang diperlukan, seperti laptop khusus atau buku catatan untuk mempelajari bukti-bukti dalam kasus yang diajukan terhadapnya. Kondisi ini, menurut mereka, tidak memungkinkan Diddy mempersiapkan diri dengan optimal menjelang sidang.

Saat ini, meski terjerat banyak tuntutan terkait dugaan pelecehan seksual dari sejumlah individu, termasuk kasus yang melibatkan anak di bawah umur, Diddy baru didakwa atas tiga tuduhan utama—pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi terkait prostitusi. Dengan kasus yang cukup kompleks ini, pihak kuasa hukumnya berharap pengadilan mempertimbangkan pengajuan terbaru untuk memberikan kesempatan persiapan sidang yang lebih memadai.

Sidang pidana Diddy direncanakan berlangsung pada Mei 2025.

Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20241111133917-234-1165290/p-diddy-ajukan-tawaran-baru-demi-bisa-keluar-tahanan-sebelum-sidang

Artikel Terkait

Rekomendasi