Kota di Jepang Ini Akan Memberikan Hukuman Malu Kepada Pelanggar Aturan Sampah, Apa Alasan Dibaliknya?

Author Photoportalhukumid
20 Dec 2024
Ilustrasi Buang Sampang di Jepang (travel.detik.com).
Ilustrasi Buang Sampang di Jepang (travel.detik.com).

Jepang terkenal dengan kebijakan ketat dalam pengelolaan sampah, dengan proses pemilahan yang cukup rumit. Namun, kota Fukushima berencana untuk meningkatkan kebijakan ini dengan mengumumkan nama-nama pelanggar aturan sampah di situs resmi pemerintah kota. Mulai Maret 2025, petugas kebersihan di Fukushima akan memeriksa sampah yang tidak sesuai aturan—misalnya sampah yang tidak dipilah dengan benar atau melebihi ukuran yang ditentukan—dan dalam beberapa kasus, mereka akan mengungkap identitas pelanggar secara publik.

Pada tahun lalu, Fukushima mencatat lebih dari 9.000 pelanggaran terkait sampah yang tidak sesuai ketentuan. Kota ini diperkirakan menjadi kota pertama di Jepang yang berencana mengungkap nama individu maupun pelaku usaha yang melanggar aturan pengelolaan sampah. Biasanya, kota-kota lain hanya mengungkap pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha, bukan individu.

Kebijakan baru ini disahkan pada 17 Desember 2024, sebagai bagian dari upaya pemerintah Jepang untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Sebelumnya, petugas hanya memberi stiker sebagai tanda pelanggaran pada kantong sampah, yang mengharuskan pemiliknya untuk memilah ulang sampah. Dengan aturan baru, petugas dapat menelusuri identitas pelanggar yang tidak mematuhi peraturan pemilahan selama seminggu, dengan cara memeriksa kantong sampah untuk mencari dokumen yang dapat mengungkapkan identitas pemiliknya.

Setelah identitas pelanggar ditemukan, petugas akan memberikan teguran lisan, tertulis, dan jika pelanggaran berlanjut, nama pelanggar akan diumumkan di situs pemerintah kota. Pihak berwenang Fukushima menegaskan bahwa proses ini akan dilakukan dengan menjaga kerahasiaan identitas pelanggar untuk menghindari masalah privasi.

Wali kota Fukushima, Hiroshi Kohata, menekankan bahwa tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pengurangan sampah dan pembuangan yang lebih tepat. Di Jepang, pengelolaan sampah telah menjadi isu penting sejak 1990-an, dengan pemerintah menetapkan target untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir dan meningkatkan daur ulang. Masing-masing daerah di Jepang memiliki aturan yang berbeda mengenai pengelolaan sampah. Di Fukushima, sampah harus disetorkan pada waktu tertentu dan dipilah sesuai kategori—seperti mudah terbakar, tidak terbakar, dan dapat didaur ulang—dan diambil pada waktu yang berbeda. Selain itu, warga yang ingin membuang barang-barang berukuran besar diwajibkan untuk membuat jadwal khusus.

Kota Kamikatsu, yang dikenal dengan ambisinya dalam memilah sampah, mengklasifikasikan sampah ke dalam 45 kategori, sementara di Prefektur Kagoshima, penduduk diwajibkan untuk menuliskan nama pada kantong sampah mereka. Kota Chiba juga baru-baru ini menguji sistem berbasis kecerdasan buatan untuk membantu warga membuang sampah dengan benar.

Sumber:
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cg4z23yyz41o

Artikel Terkait

Rekomendasi