Los Angeles, California, diguncang setelah aksi protes yang menentang kebijakan imigrasi Amerika Serikat berakhir pada bentrokan dengan aparat penegak hukum. Mengatasi situasi yang semakin panas, Presiden Donald Trump mengirimkan 2.000 personel Garda Nasional untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Gedung Putih menyatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, massa telah melakukan kekerasan terhadap petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang tengah menjalankan operasi deportasi. Aksi tersebut dinilai membahayakan keamanan nasional dan menunjukkan lemahnya penanganan dari pemerintah negara bagian. Trump menuding pejabat Demokrat di California tidak mampu meluncurkannya, sehingga pemerintah federal harus turun tangan.
Melalui platform Truth Social, Trump menyebut itu sebagai tindakan kriminal dan memperingatkan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih jika otoritas lokal gagal mengendalikan keadaan. Ketegangan memuncak di Paramount, di mana demonstrasi menghadang operasi ICE. Meskipun tidak terjadi penggerebekan di lokasi tersebut, aparat sempat menembakkan gas air mata dan peluru tidak mematikan untuk membubarkan massa.
Kepala Perbatasan Pemerintahan Trump, Tom Homan, memastikan bahwa Garda Nasional dikerahkan untuk mendukung operasi imigrasi dan menegaskan bahwa siapa pun yang melanggar hukum akan diproses secara pidana. Sementara itu, Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menjelaskan bahwa dipaksakan dipicu oleh aksi blokade jalan yang meningkat menjadi serangan terhadap petugas federal. Ia menegaskan bahwa kegagalan hanya membantu pengamanan dan tidak terlibat dalam operasi imigrasi.
Namun, Walikota Paramount, Peggy Lemens, mengkritik pemerintah federal karena tidak memberi pemberitahuan kepada otoritas lokal. Ia menyyangkan minimnya koordinasi yang menyebabkan kekacauan di masyarakat. Kerusuhan ini terjadi menyusul tiga penggerebekan imigrasi di Los Angeles yang mengakibatkan 44 penangkapan administratif, termasuk Presiden CU California, David Huerta, yang ditahan karena tiba-tiba menghalangi penyelidikan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristjen Nielsen, menyebut kejadian tersebut sebagai penegakan serius dan peringatan akan adanya sanksi hukum bagi pihak yang merugikan petugas. Wakil Direktur FBI, Bogino, menegaskan bahwa tindakan kekerasan akan ditindak tegas.
Titin Umairah, S.H














