Israel memerintahkan evakuasi warga Palestina di wilayah utara Jalur Gaza pada Minggu (29/06/2025) sebagai persiapan untuk memperluas operasi militer terhadap kelompok Hamas. Langkah ini dilakukan di tengah seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendesak agar perang segera diakhiri dan gencatan senjata dapat tercapai.
Militer Israel melalui pesan yang disebarkan di media sosial dan SMS menginstruksikan penduduk di Gaza utara, termasuk kawasan Jabalia dan sebagian besar distrik Gaza City, untuk bergerak ke selatan menuju wilayah Al-Mawasi di Khan Younis yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan oleh Israel. Namun, pejabat Palestina dan PBB memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di Gaza saat ini.
Serangan udara Israel di wilayah utara Gaza meningkat drastis, dengan beberapa rumah hancur dan sedikitnya enam warga sipil tewas di Jabalia. Di Khan Younis, serangan udara menewaskan lima orang di sebuah kemah, sementara korban tewas lainnya dilaporkan di berbagai bagian Gaza, sehingga total korban hari itu mencapai sedikitnya 23 orang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas perkembangan operasi militer. Seorang pejabat keamanan senior menyatakan bahwa militer akan melaporkan bahwa kampanye militer sudah hampir mencapai tujuan, namun memperingatkan bahwa perluasan pertempuran ke wilayah baru dapat membahayakan sandera Israel yang masih berada di tangan Hamas.
Presiden Donald Trump di platform media sosialnya, Truth Social, menyerukan agar kesepakatan gencatan senjata segera dibuat dan sandera yang ditahan Hamas dikembalikan. Ia menulis, “Make the deal in Gaza, get the hostages back” sebagai dorongan untuk percepatan penyelesaian konflik.
Negosiasi gencatan senjata sedang didorong oleh mediator Arab, yakni Mesir dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat. Hamas menyatakan kesiapan untuk melanjutkan pembicaraan, tetapi menegaskan bahwa setiap kesepakatan harus mengakhiri perang dan mengharuskan penarikan pasukan Israel dari wilayah pesisir Gaza.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan mengambil 251 sandera, konflik telah menyebabkan lebih dari 56.000 warga Palestina tewas dan hampir seluruh populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi atau terdampak krisis kemanusiaan besar-besaran.
Situasi kemanusiaan di Gaza sangat memburuk akibat blokade dan serangan militer yang terus berlanjut. Organisasi kesehatan melaporkan kekurangan bahan pokok dan obat-obatan, serta tingginya angka kematian warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan.
Israel menegaskan bahwa operasi militer ini bertujuan untuk menghancurkan kemampuan kelompok teroris Hamas dan memastikan keamanan nasionalnya. Namun, eskalasi kekerasan dan evakuasi massal warga sipil menimbulkan kecaman dari berbagai pihak internasional yang menyerukan gencatan senjata segera.
Sumber
https://www.channelnewsasia.com/world/israel-orders-evacuation-northern-gaza-war-5209936
https://www.nytimes.com/2025/06/29/world/middleeast/gaza-israel.html