Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tengah melakukan penyelidikan eksternal terkait dugaan pelanggaran seksual yang melibatkan jaksa utama mereka, Karim Khan. Penyelidikan ini disetujui dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 8 November 2024, yang dihadiri oleh kelompok inti Majelis Negara Pihak, yang berfungsi sebagai badan pengatur ICC.
Sebagai bagian dari proses penyelidikan, terdapat usulan agar Khan sementara waktu mundur dari jabatannya untuk memastikan bahwa penyelidikan dapat dilakukan tanpa ada pengaruh dari posisi atau kewenangannya. Dokumen internal yang dibagikan kepada negara-negara anggota ICC menyatakan bahwa pengunduran diri Khan dapat memperlancar jalannya penyelidikan yang independen.
Penyelidikan eksternal ini penting untuk menjaga integritas dan objektivitas proses tersebut, setelah sebelumnya ada kekhawatiran tentang independensi penyelidikan internal. Salah satu faktor yang menimbulkan keraguan adalah kenyataan bahwa kepala badan pengawasan internal ICC adalah mantan staf Khan, yang menambah kekhawatiran akan adanya bias dalam penyelidikan. Selain itu, bocornya rincian laporan terkait dugaan pelanggaran seksual tersebut semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap penyelidikan internal yang dilakukan.
Meskipun ada tekanan untuk mundur, Khan terus membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya, mengklaim bahwa ini merupakan bagian dari kampanye disinformasi untuk merusak reputasinya. Sebelumnya, Khan sudah meminta agar badan pengawasan internal ICC melakukan penyelidikan, namun ia merasa penyelidikan itu tidak memadai, sehingga akhirnya penyelidikan eksternal ini dilakukan.
Di tengah masalah hukum yang dihadapinya, Khan juga menangani beberapa kasus besar yang melibatkan tokoh-tokoh penting, seperti permintaan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kepala pertahanan Israel, dan pemimpin Hamas. Khan berpendapat bahwa tuduhan pelanggaran seksual terhadap dirinya muncul bersamaan dengan penanganan kasus-kasus besar ini, dan dia melihatnya sebagai bagian dari upaya untuk mendiskreditkan dirinya.
Sebagai lembaga yang didirikan untuk mengadili individu atas kejahatan internasional serius, ICC memiliki kewenangan untuk menuntut individu atas kejahatan perang, genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi, baik yang terjadi di negara-negara anggotanya maupun oleh warga negara mereka. Majelis Negara Pihak, yang bertugas mengawasi ICC, akan mengadakan pertemuan tahunan pada bulan depan, dan besar kemungkinan penyelidikan ini akan menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut.