Bangkok, 25 Oktober 2025 — Suasana duka menyelimuti seluruh penjuru Thailand. Istana Kerajaan mengumumkan bahwa Ratu Sirikit, Ibu Suri Kerajaan Thailand, telah berpulang dengan tenang pada Jumat malam, 24 Oktober, di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok.
Dalam keterangan resmi Biro Rumah Tangga Kerajaan, disebutkan bahwa Ratu Sirikit telah menjalani perawatan intensif sejak 2019 akibat sejumlah penyakit, termasuk infeksi darah, hingga akhirnya kondisi beliau terus memburuk.
Lahir pada 1932 dengan nama Sirikit Kitiyakara, beliau berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki garis keturunan langsung dari Raja Rama V. Pertemuannya dengan Raja Bhumibol Adulyadej terjadi saat menempuh pendidikan di Paris, Prancis — sebuah kisah cinta kerajaan yang kemudian menjadi legenda di Negeri Gajah Putih.
Setelah menikah, pasangan kerajaan ini dikenal luas karena kedekatannya dengan rakyat. Selama lebih dari enam dekade, Ratu Sirikit setia mendampingi Raja Bhumibol dalam membangun wibawa kerajaan serta mengembangkan berbagai proyek sosial bagi masyarakat pedesaan.
Dikenal sebagai ikon mode dan diplomasi internasional, Ratu Sirikit kerap menjadi sorotan dunia ketika mendampingi Raja Bhumibol yang memerintah dari 1946 hingga wafat pada 2016 di usia 88 tahun. Sejak mengalami stroke pada 2012, sang ratu memilih untuk tidak lagi tampil di depan publik, namun tetap dihormati sebagai Ibu Bangsa. Hari ulang tahunnya, 12 Agustus, bahkan ditetapkan sebagai Hari Ibu Nasional Thailand.
Pasca pengumuman kepergian beliau, ribuan warga tampak memadati Rumah Sakit Chulalongkorn. Mereka datang mengenakan pakaian hitam, membawa bunga dan potret sang ratu sebagai ungkapan duka cita.
Jenazah Ratu Sirikit akan disemayamkan di Aula Singgasana Dusit Mahaprasat di dalam kompleks Grand Palace Bangkok. Pemerintah Thailand menetapkan masa berkabung nasional selama satu tahun bagi keluarga kerajaan dan rumah tangga istana. Selama masa ini, bendera dikibarkan setengah tiang, sementara potret Ratu Sirikit dipasang di berbagai penjuru negeri sebagai simbol penghormatan.
Bagi rakyat Thailand, Ratu Sirikit bukan sekadar permaisuri. Ia adalah lambang kasih, keteguhan hati, dan pengabdian— seorang ibu bangsa yang namanya akan selalu hidup dalam sejarah dan hati rakyatnya.
Mahasiswi Magister Ilmu Hukum USU,
Ig:@selviaanggrainy
Selvia Anggraini













