Hari ini, 14 Maret 2025, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menghadiri sidang perdananya di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. Sidang ini akan dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat, atau sekitar 20.00 WIB, di hadapan Kamar Pra-Peradilan I ICC. Duterte dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait operasi antinarkoba yang dipimpinnya selama masa pemerintahannya, yang dituduh telah menewaskan ribuan orang.

Dalam sidang ini, Duterte akan diberitahu tentang kejahatan yang diduga dilakukannya serta hak-haknya sebagai terdakwa. Ia telah menyatakan bahwa ia akan bertanggung jawab atas tindakannya di masa lalu dan siap menghadapi konsekuensinya. Penangkapan Duterte terjadi di tengah keretakan hubungan antara dinasti keluarganya dan Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., yang sebelumnya merupakan sekutu dekat.

Sidang perdana Duterte di ICC dianggap sebagai momen bersejarah dalam penegakan keadilan internasional. Ini menunjukkan bahwa ICC dapat berfungsi efektif dalam menegakkan hukum internasional, bahkan terhadap mantan kepala negara. Namun, ICC masih menghadapi tantangan dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan kepala negara lain yang seharusnya diadili, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

Sidang ini akan dipimpin oleh tiga hakim perempuan di Kamar Pra-Peradilan I ICC. Hakim ketua adalah Iulia Antoanella Motoc, didampingi oleh dua hakim anggota lainnya, Reine Adélaïde Sophie Alapini-Gansou dan María del Socorro Flores Liera. Mereka akan memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional.

Duterte dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan di luar hukum atas kampanye bertahun-tahun yang dilakukannya terhadap para pengguna dan pengedar narkoba. Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, pembunuhan di luar hukum itu telah merenggut puluhan ribu orang.

Penangkapan Duterte menandai langkah besar dalam penyelidikan ICC terkait dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama operasi pemberantasan narkoba yang menyebabkan ribuan orang tewas dan memicu kecaman dunia. Ia berpotensi menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang diadili di ICC.

Sementara itu, putri Duterte, Wakil Presiden Sara Duterte, menyatakan bahwa penangkapan ayahnya merupakan “penindasan dan penganiayaan”. Ia terbang ke Belanda untuk mendukung ayahnya dalam sidang ini.

Sidang perdana Duterte di ICC juga menimbulkan harapan bagi korban dan keluarga mereka yang telah lama menunggu keadilan. Mereka berharap bahwa proses hukum ini akan membawa keadilan bagi ribuan korban operasi antinarkoba yang dipimpin Duterte.

Dalam sidang ini, para hakim akan memverifikasi identitas terdakwa, memberikan informasi tentang tuduhan terhadapnya, serta menjelaskan hak-hak yang dimiliki Duterte sesuai dengan Statuta Roma ICC. Sidang ini terbuka untuk masyarakat sipil dan anggota korps diplomatik, dengan syarat pendaftaran terlebih dahulu.

Sumber

https://international.sindonews.com/read/1542409/41/hari-ini-mantan-presiden-filipina-duterte-diadili-di-icc-untuk-pertama-kalinya-1741917802

https://www.kompas.id/artikel/mahkamah-kriminal-lengan-pemutus-mata-rantai-impunitas-rodrigo-duterte

https://www.antaranews.com/berita/4709001/duterte-siap-bertanggung-jawab-di-icc-atas-perang-narkoba

https://www.tempo.co/internasional/duterte-mengaku-bertanggung-jawab-atas-perang-narkoba-di-filipina-1219118

https://www.kompas.id/artikel/rodrigo-duterte-ditangkap-babak-baru-persaingan-dinasti-marcos-duterte

https://www.bbc.com/indonesia/articles/ceqj1lpp778o

https://www.cnbcindonesia.com/research/20250312072303-128-617775/6-pemimpin-dunia-yang-ditangkap-hingga-buronan-icc-duterte-netanyahu

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250314081056-134-1208696/icc-gelar-sidang-perdana-kejahatan-kemanusiaan-duterte-hari-ini