ASEAN Dan Cina Sepakat Perkuat Hubungan Dan Kebijakan Perdagangan Pasca Kebijakan Tarif Trump

images (36)

Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) telah mencapai kesepakatan penting untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Cina melalui pembaruan Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (ACFTA) versi 3.0. Kesepakatan ini diumumkan pada Mei 2025 setelah hampir dua tahun negosiasi intensif yang dimulai pada November 2022 dan melibatkan sembilan putaran pembahasan. Langkah ini dianggap strategis untuk menghadapi tekanan tarif dagang yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Cina dan negara-negara lain di kawasan. 

 

Kesepakatan ACFTA 3.0 ini mencakup perluasan komitmen di berbagai bidang baru seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, konektivitas rantai pasok, perlindungan konsumen, persaingan usaha, serta dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan cakupan yang lebih luas, perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan integrasi ekonomi regional dan memperkuat posisi ASEAN sebagai blok ekonomi yang tangguh di tengah ketidakpastian global. 

 

Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz, menyatakan bahwa kesepakatan ini akan menurunkan tarif dan menghilangkan hambatan non-tarif antarnegara anggota ASEAN maupun antara ASEAN dan Cina. Ia menegaskan bahwa perjanjian ini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan daya saing kawasan di tengah gejolak ekonomi dunia yang semakin kompleks. 

 

Selain itu, perjanjian ini juga bertujuan memperkuat ketahanan rantai pasok regional yang sempat terganggu akibat perang dagang AS-Cina dan pandemi global. Dengan integrasi yang lebih dalam, ASEAN dan Cina berharap dapat menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih stabil dan efisien, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasar luar yang bergejolak. 

 

Kesepakatan ini juga menjadi respons strategis ASEAN terhadap kebijakan tarif balasan yang diberlakukan AS sejak  awal 2025, yang menimbulkan tekanan signifikan pada ekspor negara-negara anggota ASEAN. Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyebut bahwa ASEAN harus memanfaatkan momentum ini untuk memperdalam integrasi ekonomi agar mampu melindungi kawasan dari guncangan eksternal, termasuk tarif dagang AS yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi regional. 

 

Cina sendiri merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, dengan total nilai perdagangan mencapai US$234 miliar pada kuartal pertama 2025. Melalui ACFTA 3.0, Cina dan ASEAN berkomitmen untuk memperluas keterbukaan pasar dan memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan teknologi baru, termasuk digitalisasi dan ekonomi hijau, yang menjadi fokus utama dalam perjanjian terbaru ini. 

 

Protokol upgrade ACFTA 3.0 dijadwalkan akan ditandatangani secara resmi pada KTT ASEAN ke-47 yang akan digelar di Kuala Lumpur pada Oktober 2025. Penandatanganan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi regional dan memberikan sinyal kuat kepada dunia bahwa ASEAN dan Cina siap menghadapi tantangan global bersama-sama. 

 

Selain ACFTA, ASEAN juga menyelesaikan pembaruan perjanjian perdagangan internalnya, ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), yang akan menurunkan tarif dan menghilangkan hambatan perdagangan antarnegara anggota. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan intra-ASEAN yang saat ini baru mencapai sekitar 23 persen dari total perdagangan kawasan, sehingga memperkuat pasar domestik dan daya saing bisnis lokal. 

 

Para pemimpin ASEAN menekankan pentingnya menjaga prinsip perdagangan terbuka, inklusif, dan berkeadilan dalam menghadapi ketegangan dagang global. Mereka juga menggarisbawahi perlunya memperkuat solidaritas dan integrasi ekonomi di kawasan agar mampu bertahan dari tekanan eksternal, termasuk perang dagang AS-Cina yang masih berlanjut meskipun ada jeda sementara. 

 

Dengan kesepakatan ini, ASEAN dan Cina berharap dapat menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih stabil dan menguntungkan bagi semua pihak. Langkah ini juga menunjukkan bahwa ASEAN berperan aktif sebagai kekuatan ekonomi regional yang mampu menyeimbangkan hubungan dengan kekuatan besar dunia dan melindungi kepentingan anggotanya di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah. 

 

Sumber

 

https://www.reuters.com/markets/emerging/china-asean-complete-negotiations-free-trade-area-30-2025-05-21/

 

https://www.channelnewsasia.com/asia/asean-summit-us-tariffs-china-trade-5152036

 

https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3311317/china-asean-finish-talks-forge-stronger-free-trade-deal-amid-us-tariff-war-threat

Artikel Terkait

Rekomendasi