Gresik, 17 Maret 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan pabrik pemurnian logam mulia PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini diakui sebagai smelter emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu tambang hingga hilir dalam proses pemurnian. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar pabrik ini dapat meningkatkan produk hilir dan kekayaan Indonesia.

“Investasi dari industri ini mencapai Rp10 triliun, dan hasil produksinya tidak hanya emas, tetapi juga perak, platina, dan paladium,” ungkap Presiden. Pentingnya pengolahan bahan baku konsentrat menjadi logam mulia, sehingga Indonesia tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga produk akhir yang memiliki nilai yang besar.

Presiden juga memberikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia yang telah beroperasi selama 58 tahun di Indonesia, menyebut perusahaan ini sebagai contoh korporasi yang bertanggung jawab. “Kehadiran Freeport di Indonesia telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian kita,” tambahnya.

Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjelaskan bahwa pabrik pemurnian logam mulia ini mendukung program percepatan hilirisasi industri logam mulia nasional. Pabrik ini diharapkan dapat memproduksi hingga 60 ton emas per tahun, dengan produksi perdana yang dijadwalkan pada 30 Desember 2024.

Dengan adanya pabrik ini, Indonesia diposisikan sebagai salah satu produsen emas terbesar di dunia, memperkuat posisi di industri logam mulia global. Presiden Prabowo berharap, dengan diresmikannya pabrik ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8%.

Acara peresmian diakhiri dengan harapan bahwa industri hilir akan terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.