Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan untuk memperluas cakupan inovasi yang dilakukan, tidak hanya terkonsentrasi pada sektor pendidikan dan kesehatan, namun juga pada sektor pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan daerah lainnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, saat kunjungan koordinasi inovasi daerah di Bangkalan pada Rabu (15/10/2025).​

Yusharto menjelaskan bahwa selama ini inovasi di Bangkalan masih terbatas pada dua urusan tersebut, sedangkan seharusnya inovasi dapat berkembang secara merata di semua bidang agar memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Ia juga meminta Bupati Bangkalan memberikan arahan kepada para pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mendorong inovasi di bidang lainnya yang masih sangat kurang.​

Berdasarkan laporan Indeks Inovasi Daerah (IID) 2024, Kabupaten Bangkalan telah menunjukkan peningkatan performa dengan predikat sangat inovatif, dengan total 305 inovasi yang dilaporkan pada tahun tersebut. Namun demikian, ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan untuk memperkuat kematangan inovasi, termasuk variabel SPD (sistem, proses, dan dokumen institusi) serta output pengetahuan, teknologi, dan kecanggihan produk agar inovasi dapat berkelanjutan dan berdampak optimal terhadap pembangunan daerah.​

Yusharto memberi apresiasi atas capaian tersebut dan berharap di bawah kepemimpinan Bupati Bangkalan, inovasi tidak hanya meningkat kuantitasnya tetapi juga kualitasnya, sehingga tahun ini bisa melampaui prestasi tahun sebelumnya. Ia menegaskan pentingnya inovasi yang merata di seluruh sektor khususnya pelayanan publik agar dapat menunjang kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.​

Sementara itu, Pemkab Bangkalan sendiri telah melaporkan berbagai inovasi dalam sektor pendidikan sebanyak 186 inovasi serta di sektor kesehatan sebanyak 19 inovasi. Namun inovasi-inovasi di bidang lain masih sangat terbatas jumlahnya, sebuah kondisi yang menjadi perhatian Kemendagri agar diperbaiki.​

Dalam kunjungan tersebut, Kemendagri juga menekankan bahwa pengetahuan dan teknologi serta kecanggihan produk inovasi menjadi kunci dalam memperkuat dampak inovasi bagi pembangunan daerah. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan kapasitas sumber daya dan manajemen inovasi di berbagai bidang agar mampu menghasilkan inovasi yang adaptif, efektif, dan berkelanjutan.​

Kemendagri juga mengingatkan bahwa saat ini hanya sekitar 30% inovasi daerah yang tersosialisasi dengan baik sehingga perlu diperluas agar lebih banyak masyarakat dan pelaku pembangunan bisa merasakan manfaat inovasi tersebut. Hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi Pemkab Bangkalan untuk memperluas inovasi ke sektor-sektor di luar pendidikan dan kesehatan sesuai arahan Kemendagri.​

Penjabat Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, juga menyampaikan dalam acara presentasi inovasi daerah bahwa Pemkab Bangkalan berkomitmen menguatkan ekosistem inovasi daerah dengan dua inovasi unggulan yang sudah dilaporkan kepada Kemendagri, salah satunya adalah inovasi digital “Sidaya Sehati” yang berperan sebagai sistem data dan layanan untuk kesejahteraan masyarakat.​

Dengan dorongan dari Kemendagri tersebut, diharapkan Pemkab Bangkalan dapat lebih aktif mengembangkan inovasi di berbagai sektor pelayanan publik dan pemerintahan agar dampak positif inovasi tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan dan kesehatan, melainkan juga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan serta mendorong pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

Sumber : 

https://www.antaranews.com/berita/5176741/bskdn-ajak-pemda-perluas-inovasi-di-luar-pendidikan-dan-kesehatan

https://daerah.sindonews.com/read/1632861/174/kemendagri-minta-pemkab-bangkalan-perluas-inovasi-di-luar-pendidikan-dan-kesehatan-1760544644/7