Begini Jenjang Karier Pengacara: Dari Legal Officer Hingga Partner Firma Hukum

Screenshot_20250915_110710_Chrome

Profesi pengacara atau advokat sering dipandang sebagai karier prestisius di bidang hukum. Namun, tidak banyak yang benar-benar memahami bagaimana jenjang karier pengacara terbentuk, serta bagaimana peran Legal Officer kerap menjadi pintu masuk awal sebelum seseorang berpraktik penuh sebagai advokat. Dengan perkembangan dunia bisnis dan regulasi yang semakin kompleks, jalur karier ini semakin beragam dan menuntut keterampilan lebih dari sekadar teori hukum.

Bagi lulusan hukum yang baru memulai, jenjang karier biasanya dimulai dari Legal Staff atau Legal Officer di perusahaan. Pada tahap ini, fokus utama adalah menguasai dasar-dasar penyusunan kontrak, memahami regulasi ketenagakerjaan, kepatuhan pajak, hingga aspek hukum bisnis yang terus diperbarui, termasuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU No. 27 Tahun 2022). Posisi ini memberi pengalaman praktis yang sangat penting, meskipun tidak otomatis menjadikan seseorang advokat, karena untuk menjadi advokat dibutuhkan lisensi khusus.

Jika memilih jalur advokat penuh, jenjang berikutnya biasanya dimulai sebagai junior associate di firma hukum. Pada tahap ini, seorang advokat pemula akan banyak melakukan riset hukum, menyusun legal opinion, serta membantu senior dalam menangani perkara. Seiring pengalaman bertambah, posisi akan meningkat menjadi senior associate, dengan tanggung jawab lebih besar dalam menangani klien dan memimpin tim dalam kasus-kasus strategis.

Puncak karier di jalur firma hukum adalah menjadi partner, yaitu rekan sejajar yang memiliki saham dan andil dalam pengelolaan firma. Posisi ini bukan hanya soal keterampilan hukum, tetapi juga kepemimpinan, jejaring bisnis, hingga kemampuan membawa klien besar. Tidak jarang, advokat yang mencapai level partner juga dilibatkan dalam pembentukan kebijakan publik atau berperan sebagai konsultan hukum bagi perusahaan multinasional.

Di luar firma hukum, pengacara juga bisa melanjutkan karier sebagai in-house counsel atau berperan sebagai Legal Officer senior di perusahaan besar. Pada jalur ini, pengacara berfokus pada aspek kepatuhan hukum internal, manajemen risiko, hingga strategi bisnis perusahaan. Banyak perusahaan multinasional kini mencari Legal Officer yang juga memiliki lisensi advokat, karena dianggap lebih fleksibel dalam menangani litigasi maupun non-litigasi.

Dengan demikian, jenjang karier pengacara tidak selalu linier. Ada yang memulai dari Legal Officer lalu beralih menjadi advokat, ada pula yang konsisten di firma hukum hingga menjadi partner. Intinya, perkembangan profesi ini menuntut penguasaan hukum yang up-to-date, kemampuan analisis tajam, serta keterampilan komunikasi dan negosiasi yang mumpuni.

Artikel Terkait

Rekomendasi