Menko PMK: Varian Baru COVID Tidak Mematikan, Program Kesehatan Pemerintah Tetap Jalan

Author PhotoSelvia Anggraini
03 Jun 2025
IMG_9494

Pemerintah memastikan bahwa lonjakan kasus COVID-19 belakangan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyampaikan bahwa varian COVID-19 yang saat ini menyebar tergolong ringan dan tidak mematikan.

“Memang ada peningkatan kasus, tetapi varian yang beredar saat ini tidak bersifat mematikan. Jadi masyarakat tidak perlu panik, cukup tetap disiplin dalam protokol kesehatan,” ujar Menko PMK usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, Selasa (3/6).

Quick Wins Presiden: 66 Rumah Sakit Dibangun dalam 2 Tahun

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo juga mengevaluasi progres tiga program quick win di bidang kesehatan. Salah satunya adalah pembangunan 66 rumah sakit pemerintah dalam lima tahun.

“Awalnya ditargetkan lima tahun, tapi kita majukan jadi dua tahun. Tahun ini 32 rumah sakit, 16 di antaranya sudah groundbreaking, dan sisanya akan segera menyusul,” jelasnya.

Pemerintah juga melakukan realokasi anggaran untuk mempercepat pembangunan, tanpa menambah pagu anggaran baru. Presiden Prabowo disebut telah menyetujui pergeseran pos anggaran demi mendukung target ini.

Cek Kesehatan Gratis Sudah Jangkau 7,8 Juta Warga

Program prioritas berikutnya adalah layanan cek kesehatan gratis. Hingga awal Juni 2025, lebih dari 7,8 juta warga telah mendapatkan layanan ini, dengan biaya rata-rata Rp200.000 per orang.

“Sekarang setiap bulan ada sekitar 5 juta orang yang mendapat layanan cek kesehatan gratis. Bulan ini akan dimulai juga program serupa untuk anak-anak sekolah,” ungkap Menko PMK.

Target pemerintah adalah seluruh rakyat Indonesia bisa terlayani cek kesehatan gratis, termasuk untuk deteksi dini penyakit seperti jantung bawaan pada bayi, masalah gigi pada balita, serta hipertensi dan diabetes pada usia dewasa dan lanjut usia.

Penanganan TBC Semakin Efisien dan Murah

Pemerintah juga terus memperkuat program penanganan TBC. Dengan teknologi skrining yang kini lebih murah dan alat yang lebih banyak, target pendeteksian kasus meningkat tajam.

“Dari target jutaan warga, kita ingin semua bisa tersaring agar pengobatan bisa segera dimulai. Biaya pengobatan sekarang jauh lebih murah, dari Rp6 juta per pasien kini hanya sekitar Rp200.000,” ujarnya.

Sementara itu, vaksin TBC belum dibahas lebih lanjut karena masih dalam tahap pengembangan. Mengenai BPJS Kesehatan, pembahasan belum dilakukan dalam pertemuan ini, tetapi akan menjadi agenda diskusi ke depan.

Teguran Presiden? “Itu Hak Beliau,” Jawab Menko PMK

Menko PMK menolak menjawab langsung ketika ditanya soal kemungkinan adanya teguran dari Presiden Prabowo terkait kinerja atau isu internal lainnya.

“Itu hak beliau, silakan tanya langsung. Tapi kami tadi ngobrol banyak, beliau juga sempat memberikan air kelapa, dua gelas,” ujar Menko PMK sambil tertawa.

Artikel Terkait

Rekomendasi