Komentar Tak Senonoh di Live TikTok Berujung Pembunuhan, Wirya Tewas Ditikam di Banyuwangi

Author PhotoSelvia Anggraini
03 Jun 2025
IMG_9493

Banyuwangi, Jawa Timur – Sebuah komentar tak pantas dalam siaran langsung TikTok berubah menjadi tragedi berdarah. Seorang pemuda bernama Wirya Dianto tewas ditikam setelah diduga memberikan komentar bernada asusila terhadap seorang biduan dangdut saat live streaming. Pelaku, KDS, yang merupakan kekasih dari sang biduan, Sabrina Willa Elvareta, nekat menghabisi nyawa Wirya karena merasa tersinggung.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu dini hari, 31 Mei 2025, di Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

“Pelaku menikam korban menggunakan senjata tajam jenis karambit hingga korban meninggal di tempat. Setelah kejadian, pelaku sempat melarikan diri namun akhirnya menyerahkan diri ke polisi,” jelas Kompol Komang dalam wawancara di CNN Indonesia, Selasa (3/6).

Dari Komentar Pedas ke Aksi Pembunuhan

Motif utama penyerangan ini diyakini berawal dari komentar Wirya yang dianggap melecehkan kekasih pelaku saat sedang live TikTok. Komentar tersebut menyinggung bagian tubuh pribadi sang biduan yang memicu kemarahan pelaku.

“Komentar korban dianggap mengandung unsur seksis dan asusila. Pelaku lantas mencari tahu identitas korban, menghubungi, dan mengatur pertemuan yang akhirnya berujung penyerangan,” kata Kompol Komang.

Sebelum kejadian, pelaku telah menyiapkan senjata tajam, yang kemudian dibuang ke sungai dekat lokasi kejadian usai penusukan. Korban diketahui mengalami luka tusuk di bagian dada dan sempat ditendang sebelum akhirnya meninggal dunia.

Dugaan Pembunuhan Berencana

Atas tindakan ini, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta alternatif Pasal 338 dan 351 ayat 3 KUHP. Penyidik melihat adanya unsur kesengajaan dan perencanaan karena pelaku tidak bertindak spontan.

“Ada jeda waktu antara komentar korban dan penyerangan. Pelaku sempat mengatur pertemuan dan membawa senjata. Ini memperkuat dugaan pembunuhan berencana,” ujar Kompol Komang.

Kekasih Pelaku dan Saksi Lain Diperiksa

Polisi juga memeriksa kekasih pelaku, Sabrina Willa, dan beberapa saksi lainnya yang diduga mengetahui rencana penyerangan atau ikut mengantar pelaku ke lokasi kejadian. Status hukum mereka masih sebagai saksi hingga penyidikan lebih lanjut.

Media Sosial: Ruang Virtual, Dampak Nyata

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa ucapan di dunia maya bisa berujung pada dampak tragis di dunia nyata. Budaya komentar sembrono di media sosial, terutama yang menyerempet pelecehan atau penghinaan, harus dihentikan.

“Netizen harus lebih bijak. Jangan sembarangan berkomentar, apalagi mengarah pada pelecehan. Media sosial bukan ruang bebas tanpa etika,” ujar seorang warganet yang mengikuti perkembangan kasus ini.

Artikel Terkait

Rekomendasi