Jokowi Geram Terkait Tudingan Utusan dan Kasus Hasto Kristianto

Author PhotoSelvia Anggraini, S.H
15 Mar 2025
IMG_6610

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan reaksi geramnya setelah namanya kembali dikaitkan dengan kasus yang melibatkan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto. Dalam sebuah pernyataan, Jokowi membantah tudingan bahwa ia mengirimkan utusan untuk meminta Hasto mundur dari jabatannya dan meminta agar PDIP tidak memecatnya.

Jokowi menegaskan, “Saya sudah diam, difitnah, dicela, dan dimaki-maki. Tapi ada batasnya.” Pernyataan ini muncul setelah Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, mengungkapkan bahwa pada 14 Desember lalu, ada utusan yang meminta Hasto untuk mundur dan meminta agar Jokowi tidak dipecat. Deddy menilai bahwa ini merupakan bentuk politisasi hukum dan kriminalisasi yang jahat.

Dalam tanggapannya, Jokowi meminta agar pihak yang menuduhnya untuk menyebutkan siapa utusannya agar jelas. “Logikanya, untuk kepentingan apa saya mengutus? Tidak ada,” tegasnya.

Sementara itu, para analis politik dan relawan Jokowi memberikan pandangan mereka mengenai situasi ini. Bang Andi Aswan, seorang relawan Jokowi, menilai bahwa reaksi Jokowi menunjukkan bahwa kesabaran mantan presiden itu sudah habis. Ia menekankan pentingnya menjaga marwah partai dan tidak mengaitkan masalah hukum dengan politik.

Di sisi lain, Mas Seno, politikus PDIP, menegaskan bahwa pernyataan Deddy Sitorus tidak langsung menuduh Jokowi, melainkan menggambarkan situasi yang terjadi di internal partai. Ia menekankan bahwa pertemuan dengan utusan tersebut adalah pengalaman subjektif yang dialami oleh Deddy.

Diskusi mengenai siapa utusan yang dimaksud masih menjadi teka-teki, dan para narasumber berharap agar informasi yang beredar dapat diklarifikasi dengan baik. Dalam konteks ini, semua pihak diharapkan untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi, terutama di bulan puasa ini.

Artikel Terkait

Rekomendasi

enid