Seorang ibu rumah tangga muda di Palembang, Sindy Purnama Sari (24), meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan setelah diduga disekap dan ditelantarkan oleh suaminya, WS (25), selama hampir satu tahun. Sindy ditemukan dalam kondisi kurus kering dan kritis oleh warga di rumah kontrakannya di Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (21/1/2025).
Korban ditemukan dengan tubuh kurus, rambut gimbal penuh kutu, serta aroma tak sedap yang mengindikasikan malnutrisi berat. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring untuk mendapatkan perawatan intensif. Sayangnya, nyawa Sindy tak tertolong, dan ia meninggal dunia pada Rabu (22/1/2025) akibat dehidrasi parah dan komplikasi kesehatan lainnya.
Purwanto, kakak korban, mengungkapkan bahwa Sindy sempat menceritakan penyiksaan dan penelantaran yang dialaminya. “Adik saya bilang suaminya sudah tidak memberi nafkah dan sering bersikap jahat. Kami rekam pengakuannya sebagai bukti laporan ke polisi,” ujar Purwanto, Senin (27/1/2025).
Menurut keterangan keluarga, Sindy telah dikurung oleh suaminya sejak awal tahun 2024 dan jarang diizinkan keluar rumah. Dalam pengakuannya, Sindy mengungkapkan bahwa ia hanya diperbolehkan memasak nasi dalam jumlah kecil untuk suaminya sendiri, tanpa diberi makanan yang layak untuk dirinya.
Keluarga korban juga sempat mengajak Sindy tinggal bersama mereka, namun korban kembali dijemput oleh suaminya. Pesan singkat yang dikirimkan Sindy kepada kakaknya menunjukkan bahwa ia masih berharap suaminya berubah, meski kondisi rumah tangganya terus memburuk sejak awal pernikahan pada 2020.
Kasus ini mencuat setelah keluarga korban melaporkan WS ke Polrestabes Palembang. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengejar WS, yang kini menjadi buronan. “Kasus ini tengah diselidiki oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Kami sedang melakukan pengejaran terhadap tersangka,” kata Kombes Harryo.
Meninggalnya Sindy menyoroti isu kekerasan dalam rumah tangga yang sering luput dari perhatian. Keluarga berharap WS segera ditangkap dan diproses hukum atas tindakannya yang diduga menyebabkan kematian korban.
Sumber :